Pulang Pisau, Kalteng- Meski belum selesai dikerjakan oleh kontraktor pelaksana CV. Bintang Pegaus Pusat Pangkalanbun, proyek peningkatan jalan Kasturi senilai Rp 1 Miliyar lebih, di provisional hand over (PHO) 100 persen oleh, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah (Kalteng).
Pasalnya, setelah disoroti warga lantaran dikerjakan asal jadi dan dinilai belum selesai, proyek tersebut dikerjakan kembali, pada Selasa (28/120). Sedangkan waktu pelaksanaan 75 hari kalender, seharusnya pekerjaan tersebut selesai pada Desember lalu.
Dari pantauan News KPK, pada saat di di PHO 100 persen tampak proyek peningkatan jalan tersebut dikerjakan asal jadi. Hal itu, terlihat dari timbunan Agregat C yang dikerjakan pada jalan tersebut bergelombang, akibat banyak yang tipis dan tidak dipadatkan. Sehingga membuat timbunan tanah pilihan (Laterit) yang seharusnya berada dibawah timbunan Agregat C , terlihat di permukaan jalan.
Kemudian, agar timbunan tanah pilihan dan agregat C tersebut terlihat tebal dan tinggi, disisi kiri kanan jalan di keruk menggunakan mobil grader, sehingga terlihat dalam menyerupai parit.
Menurut warga jalan Kasturi yang tidak mau disebut namanya mengatakan, peningkatan jalan tersebut dikerjakan asa jadi, karena kontraktor pelaksana mengejar waktu disebab pekerjaan baru dimulai dikerjakan Nopember. "Karena waktu pelaksanaan sudah habis, dan pekerjaan yang belum selesai 100 persen, ditinggalkan begitu saja." tutur, Warga.
Selain itu, warga juga mengeluhkan jalan Kasturi yang rusak parah akibat dilewati oleh trukc pengangkut material saat mengerjakan jalan tersebut. Sehingga mengakibatkan jalan berlobang dan berlumpur akibat digenangi air, serta sulit dilewati. “Sampai saat ini jalan yang rusak tersebut tidak diperbaiki, dan ditinggal begitu saja. Bahkan jembatan boxculvert handel Basri, dan handel Numan, juga amblas akibat dilewati truck yang mengangkut material “ tutur, warga.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pulang Pisau, Usis I Sangkai, saat dikonfirmasi terkait proyek tersebut yang belum selesai dikerjakan, namun di PHO, 100 persen mengatakan, kalau pengerjaannya memang seperti itu. “ Memang seperti itu, dan itu bukan kata saya. Tapi kondisinya memang seperti itu, “ jelasnya. (Mandau)
Pasalnya, setelah disoroti warga lantaran dikerjakan asal jadi dan dinilai belum selesai, proyek tersebut dikerjakan kembali, pada Selasa (28/120). Sedangkan waktu pelaksanaan 75 hari kalender, seharusnya pekerjaan tersebut selesai pada Desember lalu.
Dari pantauan News KPK, pada saat di di PHO 100 persen tampak proyek peningkatan jalan tersebut dikerjakan asal jadi. Hal itu, terlihat dari timbunan Agregat C yang dikerjakan pada jalan tersebut bergelombang, akibat banyak yang tipis dan tidak dipadatkan. Sehingga membuat timbunan tanah pilihan (Laterit) yang seharusnya berada dibawah timbunan Agregat C , terlihat di permukaan jalan.
Kemudian, agar timbunan tanah pilihan dan agregat C tersebut terlihat tebal dan tinggi, disisi kiri kanan jalan di keruk menggunakan mobil grader, sehingga terlihat dalam menyerupai parit.
Menurut warga jalan Kasturi yang tidak mau disebut namanya mengatakan, peningkatan jalan tersebut dikerjakan asa jadi, karena kontraktor pelaksana mengejar waktu disebab pekerjaan baru dimulai dikerjakan Nopember. "Karena waktu pelaksanaan sudah habis, dan pekerjaan yang belum selesai 100 persen, ditinggalkan begitu saja." tutur, Warga.
Selain itu, warga juga mengeluhkan jalan Kasturi yang rusak parah akibat dilewati oleh trukc pengangkut material saat mengerjakan jalan tersebut. Sehingga mengakibatkan jalan berlobang dan berlumpur akibat digenangi air, serta sulit dilewati. “Sampai saat ini jalan yang rusak tersebut tidak diperbaiki, dan ditinggal begitu saja. Bahkan jembatan boxculvert handel Basri, dan handel Numan, juga amblas akibat dilewati truck yang mengangkut material “ tutur, warga.
Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Pulang Pisau, Usis I Sangkai, saat dikonfirmasi terkait proyek tersebut yang belum selesai dikerjakan, namun di PHO, 100 persen mengatakan, kalau pengerjaannya memang seperti itu. “ Memang seperti itu, dan itu bukan kata saya. Tapi kondisinya memang seperti itu, “ jelasnya. (Mandau)