Beliau ini terlihat jarang masuk kantor, sebab beberapa kali kami awak media mendatangi sekolah tersebut,dengan tujuan hendak mengkompirmasi tentang transparsi pengelolan dana BOS disekolah tersebut, Sebab selama ini tidak terlihat adanya sebuah grafik informasi tentang pengelolaan dana BOS disekolah tersebut.
Disamping jarang masuk kantor beliau ini juga sangat sulit dihubungi kususnya oleh kami dari media, bahkan tidak mau menjawab walapun dapat dihubungi melalui telepon selulernya.
Para guru pengajar disekolah tersebut beberapa kali kami datang dan menanyai tentang mengapa kepala sekolah tidak masuk kantor, beberapa guru mengatakan " Bapak kepala sekolah sedang ada urusan di tungkal, Ucapnya.
Dari hasil pantauwan kami ternyata beliau ini sering terlihat berada dikantor dinas pendidikan dan kebudayaan, yang berada di kuala tungkal.
" Supardi, Ketika ditanya saat bertemu di kantor dinas pendidikan pada senin 13/01/2020 lalu, kepada kami beliau mengatakan" sedang ada urusan. Ujarnya,dan langsung pergi meningalkan kami.
Dalam hal ini publik menilai betapa kurangnya disiplin kerja pak supardi yang menjabat selaku kepala sekolah SMPN 3 ini, padahal selama ini dimana mutu pendidikan disekolah tersebut belum memperlihatkan adanya peningkatan yang memuaskan bagi para pelajar disekolah tersebut.
Namun demikian hal ini tidak akan terjadi jika kepala dinas pendidikan dan kebudayaan, pak martunis, lebih memberikan perhatiannya kepada kondisi ril yang terjadi dilapangan atau disekolah,
dengan cara cepat respon dan tanggap dengan berbagai laporan masyarakat dan pemberitaan dari media masa, kususnya terkait dengan pendidikan di kabupaten tanjab barat ini ketimbang hanya sekedar menerima laporan bawahan nya di atas kertas./ngl
