Waingapu-Sumba-NTT. Kepala Desa Tana Tuku janji muluk dengan warganya yang lanjut usia (Lansia) dan bohongi warga desanya.
"Faktanya bantuan perumahan yang
dia janjikan untuk warga yang duda dan lansia, namun tidak di berikan oleh Kepala Desa Tana Tuku-Kecamatan Nggaha Ori Angu (GOA)-Sumba Timur, kepada tiga fakir miskin diantaranya:Nono Nggaba,E Ndondu Rawanbaku dan Kandaroni.
Berbicarap bantuan pemerintah pusat,Prov dan kabupaten yang di luncurkan setiap desa dan kelurahan sangat beragam.Jika di kalkulasi dalam bentuk rupiah,maka dana yang masuk di setiap desa mencapai angka Milyaran rupiah dianggarkan setiap tahun.Tujuan pemerintah bahwa dana yang masuk ke rekening desa,untuk mensejahterakan masyarakat di segala sisi kehidupan.
"Salah satu titik berat bantuan dari pemerintah adalah masyarakat miskin(Fakir Miskin,Janda,Duda dan anak yatim).
Desa Tana Tuku kecamatan Nggaha Ori Angu Sumba Timur, Program rumah layak huni bermasalah,terbukti terbuat dalam berita Tiga fakir Miskin desa Tana Tuku Sumba Timur.Kanda Roni,Nono Nggaba dan Edward Ndondu Rahambaku,ketiga fakir miskin ini berada di tepi jalan Negara lintas Sumba Timur, Sumba Tengah,SB dan SBD.Kades Tana Tuku tidak adil,ia memberikan bantuan sesuai keinginannya.
"Nono Nggaba fakir miskin(67 tahun) warga RT 013/RW 007 desa Tana Tuku adalah warga miskin,korban pembodohan dari Mbay Namuwali kades Tana Tuku Sumba Timur.Padahal warga tersebut penerima manfaat bantuan rumah layak huni sesuai nama di KTP yang telah di data
"Menurut Nono Nggaba,Tahun 2018 di janjikan kades untuk dapat bantuan rumah layak huni,saat pembagian bantuan tersebut luput.Ironisnya bantuan perumahan yang merupakan jatah Nono Nggaba tidak di berikan oleh kades Tana Tuku.
Alasan kades Nono Nggaba terlambat setengah jam tiba di lokasi tempat jatah rumah layak huni katanya".
"Kades Tana Tuku Mbay Namuwaly, dengan tegas menjanjikan kepada Nono Nggaba akan di berikan 2 pak seng,namun setelah bantuan itu tiba.Lain yang dilakukan oleh kades.
"Tidak seperti yang dia janjikan" tandas Nono kepada media.Dengan alasan kades Nono Nggaba terlambat datang di tempat pengambilan jatah seng ungkap kades kata Nono Nggaba".Nono Nggaba yang hampir tidak pernah dapat sentuhan bantuan pemerintah desa,tetapi pernah sekali bantuan beras raskin,tidak lama kemudian langsung di tarik kembali oleh kades dan di alihkan kepada orang lain/hidupnya mewah jelasnya".
"Hal senada juga dialami Kandaroni kakek (83 tahun) tidak pernah mendapat bantuan dari Pemdes Tana Tuku-kecamatan GOA- Sumba Timur- NTT,padahal sudah tiga kali pergantian kepala desa,tetapi tidak sedikitpun dari tiga pemimpin desa yang memberikan bantuan di desa Tana Tuku,kepada saya imbuhnya.
"Edward Ndandi Rawambaku (63 tahu) warga RT 014/RW 007 desa Tana Tuku warga tidak pernah di sentuh bantuan-bantuan apapun dari PEMDES,Edwar juga berharap kepada PEMDA,DPRD Sumba Timur kiranya kami sebagai rakyat miskin/jelata di perhatikan.
"Agus Ndera warga RT 912/RW 006 desa Tana Tuku menjadi korban pembohongan dari kades Tana Tuku Sumba Timur hanya dijanjikan,begitu bantuan tiba,malah berbalik arah dan di alihkan ke orang lain.
"Kami menghimbau kepada pemerintah dan DPRD Sumba Timur untuk turun langsung ke desa-desa,agar Kades-kades yang pilih kasih memberikan bantuan tersebut ke sasaran sesuai data yang jelas dan akurat,sehingga penerima bantuan di desa-desa betul-betul orang-orang yang layak menerimanya/warga miskin.Pemerintah segera memeriksa bantuan yang di berikan oleh kades Tana Tuku Sumba Timur kepada
warganya,karena bantuan dari kades tidak tepat sasaran, dan jabatan kades hanyalah alat penguasa untuk memberikan bantuan di desa dengan maunya sendiri, dan sepertinya kades ini,kebal dengan aturan",cetus warga dengan roman penuh kecewa.
Sehingga berita ini di turunkan Media belum berhasil menemui kepala Desa Tana Tuku.
Reporter Mias
"Faktanya bantuan perumahan yang
dia janjikan untuk warga yang duda dan lansia, namun tidak di berikan oleh Kepala Desa Tana Tuku-Kecamatan Nggaha Ori Angu (GOA)-Sumba Timur, kepada tiga fakir miskin diantaranya:Nono Nggaba,E Ndondu Rawanbaku dan Kandaroni.
Berbicarap bantuan pemerintah pusat,Prov dan kabupaten yang di luncurkan setiap desa dan kelurahan sangat beragam.Jika di kalkulasi dalam bentuk rupiah,maka dana yang masuk di setiap desa mencapai angka Milyaran rupiah dianggarkan setiap tahun.Tujuan pemerintah bahwa dana yang masuk ke rekening desa,untuk mensejahterakan masyarakat di segala sisi kehidupan.
"Salah satu titik berat bantuan dari pemerintah adalah masyarakat miskin(Fakir Miskin,Janda,Duda dan anak yatim).
Desa Tana Tuku kecamatan Nggaha Ori Angu Sumba Timur, Program rumah layak huni bermasalah,terbukti terbuat dalam berita Tiga fakir Miskin desa Tana Tuku Sumba Timur.Kanda Roni,Nono Nggaba dan Edward Ndondu Rahambaku,ketiga fakir miskin ini berada di tepi jalan Negara lintas Sumba Timur, Sumba Tengah,SB dan SBD.Kades Tana Tuku tidak adil,ia memberikan bantuan sesuai keinginannya.
"Nono Nggaba fakir miskin(67 tahun) warga RT 013/RW 007 desa Tana Tuku adalah warga miskin,korban pembodohan dari Mbay Namuwali kades Tana Tuku Sumba Timur.Padahal warga tersebut penerima manfaat bantuan rumah layak huni sesuai nama di KTP yang telah di data
"Menurut Nono Nggaba,Tahun 2018 di janjikan kades untuk dapat bantuan rumah layak huni,saat pembagian bantuan tersebut luput.Ironisnya bantuan perumahan yang merupakan jatah Nono Nggaba tidak di berikan oleh kades Tana Tuku.
Alasan kades Nono Nggaba terlambat setengah jam tiba di lokasi tempat jatah rumah layak huni katanya".
"Kades Tana Tuku Mbay Namuwaly, dengan tegas menjanjikan kepada Nono Nggaba akan di berikan 2 pak seng,namun setelah bantuan itu tiba.Lain yang dilakukan oleh kades.
"Tidak seperti yang dia janjikan" tandas Nono kepada media.Dengan alasan kades Nono Nggaba terlambat datang di tempat pengambilan jatah seng ungkap kades kata Nono Nggaba".Nono Nggaba yang hampir tidak pernah dapat sentuhan bantuan pemerintah desa,tetapi pernah sekali bantuan beras raskin,tidak lama kemudian langsung di tarik kembali oleh kades dan di alihkan kepada orang lain/hidupnya mewah jelasnya".
"Hal senada juga dialami Kandaroni kakek (83 tahun) tidak pernah mendapat bantuan dari Pemdes Tana Tuku-kecamatan GOA- Sumba Timur- NTT,padahal sudah tiga kali pergantian kepala desa,tetapi tidak sedikitpun dari tiga pemimpin desa yang memberikan bantuan di desa Tana Tuku,kepada saya imbuhnya.
"Edward Ndandi Rawambaku (63 tahu) warga RT 014/RW 007 desa Tana Tuku warga tidak pernah di sentuh bantuan-bantuan apapun dari PEMDES,Edwar juga berharap kepada PEMDA,DPRD Sumba Timur kiranya kami sebagai rakyat miskin/jelata di perhatikan.
"Agus Ndera warga RT 912/RW 006 desa Tana Tuku menjadi korban pembohongan dari kades Tana Tuku Sumba Timur hanya dijanjikan,begitu bantuan tiba,malah berbalik arah dan di alihkan ke orang lain.
"Kami menghimbau kepada pemerintah dan DPRD Sumba Timur untuk turun langsung ke desa-desa,agar Kades-kades yang pilih kasih memberikan bantuan tersebut ke sasaran sesuai data yang jelas dan akurat,sehingga penerima bantuan di desa-desa betul-betul orang-orang yang layak menerimanya/warga miskin.Pemerintah segera memeriksa bantuan yang di berikan oleh kades Tana Tuku Sumba Timur kepada
warganya,karena bantuan dari kades tidak tepat sasaran, dan jabatan kades hanyalah alat penguasa untuk memberikan bantuan di desa dengan maunya sendiri, dan sepertinya kades ini,kebal dengan aturan",cetus warga dengan roman penuh kecewa.
Sehingga berita ini di turunkan Media belum berhasil menemui kepala Desa Tana Tuku.
Reporter Mias