Kaur, Bengkulu - Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Desa Pengubaian,kecamatan kaur selatan, kabupaten kaur.Yang dibentuk dan di bawah naungan Palang Merah Indonesia (PMI) Selain mempunyai jiwa kemanusiaan yang tinggi. Sibat juga Mengembangkan sejumlah produk olahan lokal terbuat dari kelapa. Diantaranya Minyak murni kelapa (VCO) Gula Semut buatan sibat (Gusbat) dan minyak goreng.
Dengan bermodalkan dana bantuan hibah dari PMI pusat sebesar 2 juta rupiah, Anggota sibat PMI kaur desa pengubaian mampu mengembangkan usaha kecil menengah (UKM) yang bahannya berasal dari kelapa.
Ketua Sibat Pengubaian, Salehan melalui anggotanya Sudarmi, Mengaku dalam pengembangan produk ini nanti bisa memberi dampak yang positif bagi anggota sibat dan masyarakat sekitarnya. Baik disisi ekonomi dan kebutuhan anggota.
" ya, mengapa kita memilih produk yang bahan bakunya dari kelapa, mengingat daerah pengubaian ini banyak masyarakat yang memiliki kebun kelapa.
Adapun dana yang kita dapat dalam mengembangkan usaha ini,berasal dari bantuan hibah PMI pusat beberapa bulan yang lalu.
Ada tiga produk yang kita kembangkan dalam usaha ini Diantaranya minyak kelapa murni (VCO) Gula semut yang terbuat dari air nira (kelapa) yang di sadap, Dan minyak goreng."Ungkapnya kepada wartawan saat berkunjung di kediaman rumah ketua sibat.Minggu 02/12/2019
Sudarmi yang akrab disapa bukde ini juga menjelaskan Harga produk tersebut dan cara pembuatanya.
"minyak VCO kita jual di pasaran berpariasi sesuai dari 10ribu sampai 25ribu rupiah. Dan minyak goreng kita jual seharga 15ribu rupiah dalam kemasan 500ml. Untuk gula semut di bandrol 10ribu rupiah pada kemasan 500gr.
Sedangkan untuk proses pembuatanya. Baik itu minyak VCO, Minyak goreng dan gula semut sangat sederhana.
Santan kelapa murni yang sudah di peras melalui perasan tangan, lalu di kocok mengunakan mixer. Setelah itu santan yang sudah dibkocok hingga rata di diamkan sekitar 12 jam, setelah melalui pengendapan selama 12 jam, minya VCO akan nampak di permukaan terus kita sedot atau di pindahkan menggunakan selang. Setelah itu minya VCO tersebut di filter untuk melakukan penyaringan lalu dibkemas.
Sedangkan untuk minyak goreng, itu di ambil dari pengemdapan santan tersebut dan di masak dengan suhu disesuaikan.
Selanjutnya gula semut, gula semut ini berasal dari air nira (kelapa) dari hasi sadapan. Lalu di masak sampai kering. Prosesnya sama seperti membuat gula aren" Ujarnya nampak bersemangat.
Dengan keterbatasan alat yang di gunakan dalam pengembangan produk ini . Sudarmi mengharapkan ada perhatian dari dinas perindakop kabupaten kaur.
"mengingat alat yang kita miliki masih keterbatasan. Kami berharap ada perhatian oleh DisPrindakop kabupaten kaur. Agar bisa membantu modal serta alat, seperti mesin peras santan." Demikian tutup sudarmi. (SUMANTRI)

