Notification

×

Iklan

Iklan

Diduga Oknum Kepsek Mts Madapolo Barat Lakukan Pungli Sejumlah Siswa

Jumat | 3/26/2021 WIB Last Updated 2021-03-26T03:55:44Z


HALSEL, - Diduga Oknum Kepala sekolah Madrasah Tsanawiah al khairat (mts) Desa Madapolo barat, Kecamatan Obi Utara, Kabupaten Halmahera Selatan ( Halsel), Maluku Utara. Melakukan pungutan liar.


Oknum Kepsek Madrasah Stanawiyah Al-Khairat di duga melakukan punggutan liar (pungli) ke sejumlah orang tua siswa wali murid dengan alasan untuk keperluan kegiatan sekolah.


Hal tersebut di sampaikan warga mayarakat Desa Madapolo, Kecamatan Obi Utara (Halsel). Menurut warga setempat karena merasah kesal para guru yang sering meminta biaya partisipasi untuk keperluan sekolah.


Yang diduga terdapat di semua sekolah SD, SMP dan SMA Negeri maupun suwasta yang ada di Pulau Obi. Orang tua wali murid selalu di bebankan biaya kegiatan sekolah degan alasan suka rela. ungkap" Warga enggang tidak publiskan namanya.


"Sala satunya sekolah Madrasah Tasanawiah Al Khairat Desa Madapolo barat. Seperti pekerjaan pembangunan pagar dan semua kegiatan keperluan sekolah ada yang di bebankan ke orang tua siswa Rp. 500.000 sampai Rp. 700.000 ribu.


Kalau tidak dikasih biaya partisipasi maka siswa bisa terancam tidak di naikkan kelas dan tidak di luluskan dari ujian serta sebagian ijasa dapat di tahan sehingga orang tua siswa miskin atau kaya harus kasih. 


Setau saya bantuan dana BOS untuk membantu masyarakat yang tidak mampu agar tetap bersekolah. Jelas" Warga masyarakat setempat.


Dalam hal ini, kepala sekolah (kepsek) "Subur Hasan" saat di konfirmasi awak media diruang kerjanya pada tanggal 23/03/2021, Sekira pukul 08:30 Wit, pagi.


Dirinya mengatkan, tanpa ada partisipasi dari orang tua siswa kegiatan sekolah tidak akan jalan karena aggaran tidak cukup dan Kami meminta biaya partisipasi atas kesepakatan bersama jadi tidak ada paksaan. Kata" Kepsek


Iya, biaya yang di butuhkan Dalam kegiatan ujian Nasional 2020 sampai dengan 20201 sebesar Rp. 19.425.000.000 (Sembilan belas juta, empat ratus dua puluh lima ribu rupiah).


Jumlah Biaya partisipasi orang tua siswa Rp.12.000.000.000 (dua belas juta rupiah) dan kebijakan sekolah sisipkan dana BOS Rp. 2.000.000. (dua juta rupia) jadi semua Rp.14. 000.000.000 (empat belas jutah rupiah) 


Kalau yang di butuhkan dalam kegiatan ujian ini Rp.19.425.000.000. Jadi masih kurang Rp.5.000.000 (lima jutah). tandasnya.


Saat di tanya beberapa jumlah siswa MTS keseluruan namun kepsek "Subur Hasan" tidak mengetahui berapa jumlah siswa. namun dirinya mengatakan Dana BOS yang di poskan ke beberapa intem tidak mencukupi sehingga harus ada biaya partisipasi orang tua siswa.


Dengan begitu di tanya terkait bantuan oprasional sekolah (BOS) di belanjakan apa saja. kepsek membenarkan bahwa Dana BOS di utamakan membayar honorer dan ATK serta biaya perbaikan sekolah yang sisahnya oprator yang tau. Ucap" kepsek


Usai kepala sekolah Subur Hasan, di konfirmasi awak media. para guru di sekolah tersebut mempertanyakan pada warga setempat siapa yang memberikan sumber berita sehingga wartawan mendatangi sekolah.


Hal ini juga di sampaikan warga desa Madapolo Obi Utara, melalui telfon seluler.


Sehingga hal tersebut para orang tua siswa wali murid merasa terancam kalau anaknya tidak naik kelas dan tidak di luluskan dari ujian." Kesal warga masyarakat setempatnya. ( Sukandi)

×
NewsKPK.com Update