Notification

×

Iklan

Iklan

Cawabup SM Sujud Syukur Dipantai Desa Gela

Senin | 10/26/2020 WIB Last Updated 2020-10-26T00:51:41Z


BOBONG, - Safari politik di Desa Gela, Kecamatan Taliabu Utara, Kabupaten Pulau Taliabu, kamis (22/10) kemarin sore, Calon Wakil Bupati Pulau Taliabu No Urut 1, Syafruddin Mohalisi langsung melakukan sujud syujur dipantai desa Gela yang mana merupakan tempat kelahirannya.



Amatan media ini, kehadiran Cawabup Syafruddin yang merupakan anak kampung dijemput ribuan masa dan simpatisan Paslon MS-SM. Syafruddin yang datang ke tempat kelahirannya kemarin sore menggunakan speed boad. Hal pertama yang dilakukan Syafruddin ketika turun dari speed boad adalah sujud syukur dipantai.



Kepada awak media, jum'at (23/10) pagi tadi, higa sapaan akrab Syafruddin Mohalisi menjelaskan, sujud yang dilakukannya dipantai saat penjemputan kemarin sore sebagai bentuk rasa syukurnya karena dirinya yang dipandang hina hanya karena terlahir dari rahim petani yang tumbuh berkembang diperkampungan bermodalkan 'kasuami dan daun kelor' tapi masih ada masyarakat desa setempat yang sangat antusias  berbondong-bondong datang menjemputnya dipantai ketika tiba di tempat lahirnya.



"Saya bersyukur dan sangat bangga dengan para saudara-saudari yang yang tidak menilai orang dari sisi pendapatannya, fasilitas, pangkat, jabatan serta golongannya, dan mereka tahu kalau saya adalah anak petani yang dibesarkan dengan makan khas taliabu serta di sekolahkan dengan hasil pertanian"ucapnya dengan lantang.



Meskipun dihina, dicaci dan dimaki, katanya dasar seseorang menjadi pemimpin tidak dilahat dari latar belakang ekonomi orang tuanya, akan tetapi dasar seseorang menjadi pemimpin adalah orang yang sadar akan kebutuhan rakyatnya, orang yang tahu masalah rakyatnya dan orang yang mampu menjawab segala kegelisahan rakyatnya.



"Saya sadar benar bahwa, saya terlahir dari rahim seorang petani dan saya dibesarkan diperkampungan untuk itu saya sangat tahu apa yang dibutuhkan rakyat, dan tahu yang harus saya lakukan agar menjawab kebutuhan mereka"ujarnya.



Syafruddin bilang, prihal hinaan dan makian merupakan hal biasa bagi seorang pemimpin hingga itu, dirinya menerima hinaan dan makian sebagai sebuah motifasi agar terus berjuang bersama bapak H. Muhaimin Syarif untuk sebuah perubahan di negeri hemungsia-sia dufu.


 "Pemimpin memeng harus siap menerima hinaan, cacian sebagai motifasi jika tidak maka kita hanya bisa berbalas pantun dipangung-pangung politik dan kita mengabaikan rancangan program kerja kita yang harus kita sampaikan kepada masyarakat kita"tutupnya, sembari mengajak warga petani dan nelayan untuk berjuang bersama MS-SM menuju Taliabu emas. (Jak).

×
NewsKPK.com Update