Notification

×

Iklan

Iklan

Warga Huta Bayu Raja Ingin Penanganan Jalan Rusak Lebih Serius

Jumat | 7/24/2020 WIB Last Updated 2020-07-24T07:42:54Z

Simalungun, Sumut - Warga Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun sepertinya harus menahan perih yang berkepanjangan, pasalnya jalan umum yang ada di Huta Bayu Raja semangkin hari semakin memprihatinkan,kerusakanpun diperparah dengan melintasnya trek oper tonase yang beroprasi dijalan tersebut

Seperti dikatakan Prade Sitanggang didampingi warga lainnya Jum'at 23 Juli 2020,dirinya menyayangkan sikap Pemerintahan Kecamatan Huta Bayu Raja yang dianggap cuek melihat jalan umum yang ada di Huta Bayu Raja rusak parah.

"Sudah ada kesepakatan antara pengusaha dengan beberapa Pangulu (kepala desa) serta masyarakat, bahkan pihak pemerintah Kecamatan Huta Bayu Raja juga hadir saat itu.

Kesepakatannya melarang truk oper tonase melintas dijalan itu,tapi sepertinya tidak di patuhi oleh para pengusaha,sementara pihak Kecamatan sepertinya cuek dan membiarkan hal itu terjadi,sehinga trek oper tonase tetap beroprasi.

"kami bukan menuntut fasilitas jalan semulus jalan tol,namum kami meminta fasilitas jalan yang layak,jalan yang ada di Kecamatan Tanah Jawa dan Kecamatan Hutabayu Raja diperhitungkan  20 Kilometer yang hancur,namun tidak ada  perhatian sedikitpun dari Pemerintahan Kecamatan Huta Bayu Raja maupun Pemkab Simalungun.

Suda 5 Tahun kondisi Jalan ini hancur namun mereka abaikan saja,hati ini miris melihat keadaannya seperti tidak ada pemimpin di Kabupaten Simalungun, infrastruktur Jalan di Kecamatan Huta Bayu Raja sampai Tanah Jawa kondisinya babak belur.

"Pemangku Jabatan setempat sepertinya cuek saja melihat jalan itu hancur,itu yang membuat hati ini miris,mereka tidak merasakan apa yang dirasakan masyarakat,"apakah sikap tersebut sikap seorang pemimpin..? kita tanya pada diri  masing-masing,jelas Prade Sitanggang tokoh masyarakat Huta Bayu Raja .

Sejalan dengan itu,toko Muda Kecamatan Huta Bayu Raja Suandra menyayangkan sikap Camat Huta Bayu Raja yang dinilai cuek melihat situasi jalan rusak di derahnya,"Seorang Camat seharusnya bisa memberikan rasa yaman bagi warga kecamatan Huta Bayu Raja,melihat situasi jalan yang sudah sangat hancur,seharusnya bisa mengabil tidakan dengan melarang para supir trek yang oper tonese melintas jalan tersebut,akibat lalainya camat,jalan semangkin hancur,hal itu tidak memberikan rasa nyaman bagi masyarakat.

"Bila Pemkab Simalungun berdalih keterbatasan anggaran sehingga perbaikan jalan belum bisa dilakukan,maka Camat selaku perpanjangan tangan Bupati seharusnya bisa merawat atau menjaga jalan tersebut,seharusnya Camat mengundang Dinas Perhubungan,Satlantas Polres Simalungun dan Para Pengusaha untuk berembuk dan mencari solusi yang menghasilakan suwatu kesepakatan,yang memberikan rasa nyaman bagi seluruh warga Kecamatan Huta Bayu Raja.

"Yang Terjadi saat ini,Pekab Simalungun dan Camat Huta Bayu Raja sama-cuek,akibatnya masyarakat resah dan krisis kepercaayaa pada pemerintah,"saya berharap Bupati Simalungun JR Saragih segera melakukan evaluasi terhadap Camat Huta Bayu Raja yang kami anggap tidak memberikan rasa nyaman bagi masyarakat.

Berkat kordinasi antara masyarakat dan pengusaha,ada beberapa pengusaha yang sudah mau berkontribusi membantu penimbunan jalan dengan batu padas diantranya : Sastra 15 trek (CV Ramayana),Barata Ben 10 trek ( Bempri),Ucok Alatas 10 trek,Lalupa 3 trek,Paranata Sianturi 4 trek,Sugiarto (Anto BD) 2 trek,UD Andre 5 trek,Bonauli 0 trek,HBM 50 trek,bantuan diberikan berbentuk barang,namun akibat trek angkutan yang melintas oper tonase ahinya jalan itu tetap hancur,jelas Suhandra.

Saat dikonfimasi Camat Huta Bayu Raja mengatakan,"Itu sudah pernah kita lakukan penimbunan batu padas,dan mengenai tonase sudah diingatkan dirapat,kordinasi ke perhubungan aja bang kalau mengenai tonase,Kata Bangun Sihombing Jim'at 23 Juli 2020, (R01-Tim).
×
NewsKPK.com Update