Notification

×

Iklan

Iklan

Masyarakat Di 3 Desa Minta Bupati Segera Lanjutkan Pembangunan Jembatan Sungai Balohang

Senin | 7/27/2020 WIB Last Updated 2020-07-27T01:08:07Z


Taliabu - Para Petani Desa Balohang, Desa Lede dan Desa Langganu Kecamatan Lede, Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara Terpaksa harus kembali bergotong menyingkirkan puing - puing yang tersangkut di jembatan swadaya masyarakat setempat pasca dilanda banjir bandang disungai balohang minggu (26/7) pagi kemarin.

Aksi gotong royong ini terpaksa dilakukan agar jembatan swadaya yang di bangun warga tiga desa senilai ratusan juta rupiah pada awal tahun 2020 tersebut tidak ikut tergerus banjir karena beban puing - puing yang tersangkut di sisi jembatan.

Diketahui, jembatan swadaya itu merupakan satu - satunya akses Para petani dan masyarakat setempat untuk menyebrang ke perkebunan diwilayah sekitar maupun merupakan jalur lintas masyarakat utara ke k ibu kota kabupaten.

Amatan media ini pasca banjir di jembatan tersebut, puluhan warga terpantau melakukan pembersihan puing - puing berupaya batang pohon maupun rumpun bambu yang tersangkut di jembatan tersebut dengan menggunakan peralatan seadanya.

Menurut Usman, Warga Langganu, banjir di perkirakan setinggi empat meter hingga melewati ketinggian jembatan swadaya itu.

"saat ini air sudah surut, kalau dari tadi malam sampai tadi pagi itu air sudah lewat diatas jembatan, bisa empat meter tingginya," ujar usman kepada media ini disela sela aktifitas gotong royong tersebut.

Tak terpisah, Asmin Warga desa Balohang  tampak mendekati awak media dan meminta agar Bupati Aliong Mus tidak melakukan pembiaran terhadap kondisi mereka di tiga desa tersebut untuk menanggung derita pembangunan dimasa pemerintahan Aliong mus saat ini, menurut dia, bupati Aliong Mus harus melanjutkan pembangunan jembatan milyaran rupiah yang pernah dibangun pemkab Kepulauan Sula dimasa pemerintahan AHM selaku bupati kepsul yang tidak terselesaikan , jembatan bekas tangan AHM itu berada tepat disamping jembatan swadaya tersebut.

"Bagaimana ini pak, jembatan kami ini sudah rusak lagi, kami memang tidak bisa bertahan dengan jembatan swadaya ini karena kalau banjir seperti sangat berbahaya, pasti rusak saja, di sungai ini mestinya jembatan besar.

 Untuk itu yang menjadi harapan  kami kepada Bupati Aliong Mus untuk segera melanjutkan jembatan yang pemda biking tapi tidak terselesaikan ini " kata Asmin Sambil menunjukan jembatan bekas peninggalan Bupati kepsula yang hanya kurang lebih lima meter dari jembatan swadaya tersebut.

Akibat banjir disungai balohang itu,  menyebabkan jembatan mengalami kerusakan berat dan tak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun roda empat, warga yang hendak ke kebun dan yang dari kebun hendak ke kampung terpaksa meninggalkan motor mereka disebelah sungai dan terpaksa jalan kaki, tak sedikit para petani pun terpaksa mengurungkan niatnya ke kebun karena jembatan disungai balohang rusak parah. (Jk)
×
NewsKPK.com Update