Notification

×

Iklan

Iklan

Tempat Wisata Bukit Liaga surga tersembunyi di Kabupaten Ende

Jumat | 1/10/2020 WIB Last Updated 2020-01-10T12:15:17Z
ENDE - Desa Kota Baru ,Kecamatan Kota Baru,Kabupaten Ende,Provinsi  Nusa Tenggara,salah satu desa di ujung timur Pulau Flores yang menyimpan berbagai surga Wisata tersembunyi dan masih sangat Natural,bahkan exotik pantai Wisata yang di kelilingi bukit ini lebih indah di banding pulau padar yang berada di Labuan Bajo.

Tempat Wisata Bukit Liaga dan pantai Bele serta Pantai Aewa ,terletak di Desa Kotabaru memiliki jumlah penduduk kurang lebih 600 Kepala Keluarga,rata rata kehidupan pendapatan masyarakat di Desa Kotabaru adalah Petani dan Nelayan

Jika kita hendak menuju Kotabaru dari Kabupaten Ende maka kita akan menempuh sekitar 100 KM baru tiba di tempat ini,sedangkan jika kita Melalui Kabupaten Sikka/ Maumere maka jarak tempuh hanya 40 KM hingga tiba di tempat wisata yang bernuansa exotik ini yaitu bukit Liaga bukit bukit yang di kelilingi hempasan laut dan rerumputan hijau
Bahkan Pantai Bele dan pante Aewa adalah daratan pantai yang mengelilingi bukit liaga.

Kepala Desa Kotabaru Jeff Wora ketika di Konfirmasi Wartawan Jumad 10/Januari 2020 pagi membenarkan hal tersebut

Dijelaskanya tempat Wisata Bukit Liaga dan Pantai Bele serta Pantai Aewa,adalah surga tersembunyi desa Kotabaru,belum banyak yang mengetahui bukit exotik tempat wisata ini,memang sekitar dua tahun terakhir ini mulai kedatangan Wisatawan lokal dari pulau jawa,bahkan beberapa Artis ternama sudah mengunjungi tempat ini,sebab menjadi kenyaman tersendiri ketika mereka tiba di tempat Wisata ini,namun sangat butuh sentuhan pihak Pemerintah maupun Pihak swasta agar tempat ini bisa berkembang ungkapnya.
Lebih lanjut di katakan Kepala Desa muda yang baru saja di lantik beberapa waktu lalu ini,harapanya semoga kedepanya Pemerintah dapat memberikan sentuhan Melalui Infrastruktur pembangunan jalan sehinga tempat Wisata ini bisa berkembang,apalagi untuk menuju bukit liaga di butuhkan,Speedboat sebab selama ini para wisatawan masih dilayani oleh perahu motor tradisional yang sangat kecil milik Nelayan,jarak tempuh kurang lebih 30 menit dari bibir pantai dengan tarif perorang 50 000(Lima puluh ribu rupiah)

" Harapan kami kedepan ,Pihak pemerintah Provinsi maupun Kabupaten Melalui Dinas Pariwisata turut  membantu dan mengenalkan destinasi wisata yang Ada di Desa Kotabaru ini, bahkan kami juga membuka diri bagi pihak Swasta sehingga roda perekonomian masyarakat meningkatkan dan mampu mensejahterakan warga melalui Destinasi wisata Ini" ujarnya

Masih Menurutnya lahan wisata ini adalah tanah Ulayat adat sehingga memang membutuhkan pihak Swasta untuk membantu mengembangkan berbagai potensi wisata di desa Kotabaru.(AL,)
×
NewsKPK.com Update