Bulukumba- Belum lama dikerjakan, bangunan drainase penyangga timbunan lapangan di Dusun Benteng Desa Malewang kecamatan Gantarang sudah Runtuh.
Hal tersebut pun menjadi sorotan warga.
Qadri salah satunwarga mengatakan, ada yang tidak beres dalam pengerjaan proyel tersebut, sehingga bangunan dapat cepat rusak.
“Entah ini perencanaannya dari awal yang salah atau pengawasan yang kurang ketat saat pelaksanaannya,” kata Qadri, Kamis (7/11/2019).
Ia menilai, bahan dan proses pengerjaan sejak awal telah bermasalah. Pasalnya, berdasarkan pengamatannya, banyak bahan dan proses pengerjaan memenuhi standar yang baik.
“Sruktur yang dikerjakan di pinggir lapangan tersebut itu cuma pondasi biasa yang secara standar, perbandingan lebar kuku dengan tingginya tidak tepat, dan secara fungsional stuktur seperti itu memang tidak layak diterapkan sebagai penahan tanah timbunan dari pemerataan lapangan,” ungkapnya.
“Jelas, secara fungsional tidak terpenuhi, karena drainase dibuat lebih tinggi dari lapangan. Otomatis air hujan nantinya akan tetap tergenang di lapangan karena tidak dapat melimpah ke drainase,” imbuhnya.
Kepala Desa Malewang, Amiruddin yang coba di konfirmasi lewat via telpon seluler belum mengkonfirmasi hingga berita ini di terbitkan.
Untuk di ketahui, anggaran yang di gunakan pada pembangunan tersebut Sebanyak Rp.367 295.000 dari Anggaran dana desa (DDS) tahun 2019, dimana pelaksana kegiatan adalah kepala Desa Malewang. (*)
Hal tersebut pun menjadi sorotan warga.
Qadri salah satunwarga mengatakan, ada yang tidak beres dalam pengerjaan proyel tersebut, sehingga bangunan dapat cepat rusak.
“Entah ini perencanaannya dari awal yang salah atau pengawasan yang kurang ketat saat pelaksanaannya,” kata Qadri, Kamis (7/11/2019).
Ia menilai, bahan dan proses pengerjaan sejak awal telah bermasalah. Pasalnya, berdasarkan pengamatannya, banyak bahan dan proses pengerjaan memenuhi standar yang baik.
“Sruktur yang dikerjakan di pinggir lapangan tersebut itu cuma pondasi biasa yang secara standar, perbandingan lebar kuku dengan tingginya tidak tepat, dan secara fungsional stuktur seperti itu memang tidak layak diterapkan sebagai penahan tanah timbunan dari pemerataan lapangan,” ungkapnya.
“Jelas, secara fungsional tidak terpenuhi, karena drainase dibuat lebih tinggi dari lapangan. Otomatis air hujan nantinya akan tetap tergenang di lapangan karena tidak dapat melimpah ke drainase,” imbuhnya.
Kepala Desa Malewang, Amiruddin yang coba di konfirmasi lewat via telpon seluler belum mengkonfirmasi hingga berita ini di terbitkan.
Untuk di ketahui, anggaran yang di gunakan pada pembangunan tersebut Sebanyak Rp.367 295.000 dari Anggaran dana desa (DDS) tahun 2019, dimana pelaksana kegiatan adalah kepala Desa Malewang. (*)