Notification

×

Iklan

Iklan

Bandung Salah Satu Kota Termacet di Indonesia

Selasa | 11/05/2019 WIB Last Updated 2019-11-05T09:14:46Z
Bandung - "Bandung salah satu kota yang terbesar di indonesia, disamping penduduknya yg padat, Bandung juga di sebut kota kembang dimana kota Bandung juga salah satu pusat pendidikan terbesar di indonesia, tapi alangkah baiknya bila mana kota bandung tidak di juluki sebagai kota termacet di indonesia.
 
Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menyiapkan sejumlah tambahan pembangunan jalan layang guna mengurangi kemacetan. Bandung sendiri tercatat sebagai kota termacet se-Indonesia berdasarkan survei terbaru Asian Development Bank (ADB).

Di tingkat Asia, Bandung berada di urutan ke-14 kota termacet. Sementara itu, DKI Jakarta berada di urutan ke-17, lalu Surabaya di urutan 20.

Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan selain pembangunan dua jalan layang yang sedang dikerjakan saat ini, pihaknya telah merencanakan pembangunan lain.


"Mudah mudahan  tahun depan pemkot akan bangun fly over di Jalan Soekarno Hatta, naik dari sebelum Leuwi Panjang, melintas ke perempatan Cibaduyut dan Kopo," kata Yana di Balai Kota Bandung, Senin (7/10)

"pembebasan lahan sudah 95 persen, saat ini sudah teranggarkan 5 persen untuk pembebasan lahan, sehingga tahun depan konstruksi bisa terlaksana," kata Yana.

Terkait pelabelan Bandung kota termacet se-Indonesia, Yana menyebut itu tak lepas dari tambahan 1,2 juta warga luar kota yang beraktivitas pada siang hari.

"Jadi Bandung saat ini penduduknya 3,7 juta jiwa siang hari, kalau malam hari 2,5 juta jiwa, ada 1,2 juta penduduk luar Kota Bandung yang melakukan aktivitas di Kota Bandung, sehingga kemacetan menjadi satu hal yang akan terjadi,"

Yana mengatakan saat ini pihak Pemerintah Kota Bandung cukup kesulitan dalam melakukan upaya pelebaran jalan. Strategi rekayasa lalu lintas pun menurutnya tak begitu maksimal.karna banyak juga persimpangan yang pendek  atau lampu merah  dan padatnya  jumlah kendaraan yang berada di jalan,  sehingga mengakibatkan kemacetan.

"Selain itu, opsi untuk memberlakukan rekayasa ganjil genap bagi kendaraan menurut dia tidak akan cocok jika diterapkan di Kota Bandung karena koridor jalan yang pendek.
Kemacetan juga menurut dia sesuatu yang akan terjadi karena penduduk Bandung saat ini sudah melebihi kapasitas. Dia menyebut Kota Bandung hanya di desain untuk 500 ribu penduduk.

"Jadi memang dengan jumlah penduduk saat ini dan 1,2 juta tambahan masyarakat, jadi cukup sulit," katanya.

"Selain itu ia juga, Kami mendorong agar pemerintah pusat dapat membantu mengurai kemacetan dengan membuka gerbang tol (GT) di kilometer 149 tol Purbaleunyi. Menurutnya lewat pembukaan gerbang tol baru tersebut, maka disinyalir akan mengurangi beban kemacetan di titik-titik yang kerap macet akibat arus keluar kendaran dari tol.

"Kita juga mendorong pemerintah pusat untuk segera membuka GT KM 149 (Purbaleunyi), saat ini masih kurang sekitar 2 kilometer sampai ke persimpangan Gedebage," kata dia.

"Mudah-mudahan dapat mengurangi beban GT Buahbatu dan GT Muhamad Toha," sambung Yana.

" Kepala Dinas Perhubungan Kota Bandung, EM Ricky Gustiadi menyebut salah satu penyebab Kota Bandung mendapat label kota termacet se-Indonesia karena warganya yang masih memilih menggunakan kendaraan pribadi ketimbang menggunakan moda transportasi umum.

"Jumlah pertumbuhan kendaraan (pribadi) cukup tinggi dibanding jumlah pertumbuhan pembangunan infrastruktur jalan. Artinya, (jalan raya) masih didominasi pengguna kendaraan pribadi," kata Ricky.

"Saat ini warga yang menggunakan kendaraan pribadi mencapai 80 persen, sedangkan yang menggunakan transportasi umum hanya 20 persen. Warga yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi, menurutnya bukan tanpa sebab. Ia menilai saat ini sarana transportasi umum di Kota Bandung kurang menunjang.


Meski demikian, Ricky mengatakan pihaknya telah berupaya maksimal untuk menekan kemacetan meski Pemerintah Kota Bandung memiliki keterbatasan anggaran dalam menyediakan transportasi umum yang baik.

Untuk mencegah Bandung menjadi kota termacet se-Indonesia, Ricky mengatakan setidaknya dalam rencana strategis Dishub Kota Bandung tahun 2018 sampai dengan 2023 ditargetkan 2
×
NewsKPK.com Update