Notification

×

Iklan

Iklan

Siswa SMP 3 Rotim Korban Kebijakan Pemda Ronda Ndao ,Waket DPRD Geram

Kamis | 8/08/2019 WIB Last Updated 2019-08-08T04:03:58Z
Wakil Ketua DPRD Rote Ndao Petrus J Pelle 
ROTE NDAO - Rumah kedua bagi anak adalah sekolah Dimana sekolah adalah tempat yang dipercaya orang tua, untuk anaknya belajar dan menuntut ilmu, serta mengembangkan potensi yang dimiliki, juga salah satu proses mempersiapkan kelangsungan hidup yang matang dimasa yang akan datang yang kelak akan dijalani oleh seorang anak.

Hal ini yang akhirnya membuat para orang tua Siswa di SMP Negeri 3 Batefalu Kecamatan Rote Timur,Kabupaten Rote Ndao Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) harus mengambil sikap,Pasalnya saat ini Sebelas Kelas di sekolah tersebut sama sekali tidak memiliki  Guru Bahasa Indonesia,pasca di berhentikan oleh Pemerintah dari Guru Kontrak Daerah(TKD).

Kepada Wartawan Kamis 8 Agustus 2019 Pagi ,Para Orang Tua Murid SMP Negeri 3 Batefalu mengatakan bahwa sejak beberapa ini bulan Anak mereka yang bersekolah di SMP Negeri 3 Batefalu jumlah keseluruhan ada sebelas Kelas tidak mendapatkan Pelajaran Bahasa Indonesia lagi,di karenakan Guru Bahasa Indonesia yang memberikan pelajaran Bahasa Indonesia di berhentikan sebagai Guru Kontrak ,sehingga anak anak setiap pulang sekolah selalu mengeluhkan hal ini.

Bukan saja Guru Bahasa Indonesia Ada sekitar enam orang Guru Kontrak yang di berhentikan, diantaranya Guru Agama dan IPS harusnya pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Rote Ndao segera  Menyikapi hal ini dengan mengantikan Guru atau pengajar baru sehingga anak anak kami tidak ketinggalan mata pelajaran tersebut dan ini bukan persoalan sepele namun sampai kini sepertinya tidak ada Solusi,sementara anak anak terus mengadu dan hal ini juga mengangu psikis anak untuk mau belajar ungkapnya.

Salah  satu orang Tua murid Yerison Medah mengatakan kami  menitipkan Anak kami  ke sekolah dengan harapan besar agar anak kami  bisa dididik, dibina, dibimbing dan diarahkan agar nantinya memiliki kecakapan hidup yang tak sebatas teori namun juga mendapatkan pendidika  yang penuh 
serta mampu  menerapkannya dalam setiap sendi kehidupan, selain itu juga agar anak mendapatkan perlindungan, pengawasan dan pengarahan dari sekolah yang mana dalam hal ini anak sudah menjadi tanggung jawab sekolah ketika sedang berada di sekolah, dari mulai masuk hingga kemudian anak pulang dari sekolah.

Namun ketika Anak kami kembali dari sekolah dan terus menerus mengeluh sebagai orang tua tentunya seberat apapun kami harus ambil sikap,untuk itu kami bersepakat untuk meminta agar para guru di pekerjakan kembali agar anak anak  kami bisa mendapatkan  pendidikan yang baik dan utuh Untuk itu kami para orang tua siap membayar gaji para guru tersebut dan kami sudah sepakat untuk menangung tiap orang tua biaya sebesar 10 000 (sepuluh ribu rupiah) per bulan guna membayar upah para guru asalkan anak kami bisa mendapatkan pendidikan penuh"katong su sepakat biar katong batu,u tiap bulan dan katong bayar asal anak anak bisa dapat pelajaran"ungkapnya.

lebih lanjut katanya kami sudah mengusulkan hal ini kepada pihak Sekolah maupun komite,tetapi belum ada jawaban,hal ini murni kami lakukan demi pendidikan yang utuh bagi anak anak kami sehingga tidak ketinggalan mata pelajaran harapnya.

Tambahnya sebagai orang tua murid kami terus terang sangat kecewa dengan kebijakan yang di ambil oleh pemerintah Daerah,sebab yang menjadi korban adalah anak didik ,sebab tidak mendapatkan pelajaran lagi,ini membuat kami merasa sangat sedih,bagaimana bisa kami orang tua hanya diam dan mendegarkan pengeluhan anak setiap pulang sekolah,atas dasar itu kami mengambil sikap dan ini murni kerelaan tanpa paksaan dari kami selaku orang tua murid.

Kami selaku orang tua  memberikan kepercayaan kepada sekolah, maka secara otomatis citra sekolah dimasyarakat akan semakin baik. namun jika seperti ini tentunya,kami selaku  orang tua memiliki peranan penting dalam mendukung peranan sekolah karena ini menyangkut mutu pendidikan di sekolah tempat anak kami mengeyam pendidikan dan hal ini tidak bisa di biarkan berlarut larut.


Terkait hal ini Wakil Ketua DPRD Kabupaten Rote Ndao,Petrus J Pelle,S Pd ketika di tanya Wartawan Kamis 8 Agustus 2019 dengan tegas mengatakan
Pemerintah di harapkan untuk segera Menangapi hal ini secara cepat dan Proaktif apalagi ini di bidang pendidikan,Jangan sampai Siswa di korbankan sekali lagi Pemda harus segera meyikapi" jangan

hanya menang di buka sekolah tetapi tidak mampu mengakomodasi tenaga pendidik,ini sangat merugikan siswa yang berakibatkan pada  mutu pendidikan Nol di Sekolah" masalah pendidikan jangan sampai di angap sepele tegas Laki laki yang berlatar belakang seorang guru dengan nada sedikit geram.

Hingga berita ini diturunkan Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Batefalu Kecamatan Rote Timur Kabupaten Rote Ndao,belum berhasil di Konfirmasi  (AL)
×
NewsKPK.com Update