Notification

×

Iklan

Iklan

Masyarakat Minta Presiden Joko Widodo. Benahi Krisis Air Bersih di Sumba

Rabu | 8/07/2019 WIB Last Updated 2019-08-07T12:56:23Z
Sumba- Kekeringan yang melanda Sumba Timur, kami masyarakat terpaksa harus lewat bukit dan gunung untuk mendapatkan air bersih di kali atau sungai,itupun kalau dia bersih soalnya air kali atau sungai  juga kotor karena banyaknya daun yang berguguran dan diperkirakan semua mata air kering.

Mendapatkan air bersih,harus bangun pagi,dan pulangnya siang,karena perjalanannya jauh melalui jalan manual,jalan kaki,dan diperkirakan 8 kilometer setiap hari, yang harus ditempuh setiap harinya,hal ini bukan kali ini saja terjadi sejak kami kecil sudah kami rasakan dan alami hingga saat ini, sebagai orang desa di Sumba Timur,yang selalu krisis air bersih dan kering setiap tahun ini kami mohon pemerintah pusat,khususnya bapak Presiden Joko Widodo,pusatkan perhatian lewat bantuannya di daerah kami di Sumba Timur,ucap Umbu Hina, yang merupakan warga desa terpencil di Sumba Timur.Yang ditemui  media News KPK  di pasar Matawai waingapu, Rabu,7 Agustus 2019.Pukul 16:20 wita.


Bukan hanya Umbu Hina saja yang mengalami krisis air bersih dan Kekeringan, ribuan warga dari 15 desa di Sumba Timur,mengalami seperti Umbu Hina, juga.Turut kesulitan air bersih , Sebanyak lima belas desa di Sumba Timur mengalami dampak kekeringan akibat kemarau panjang yang melanda wilayah Kabupaten Sumba Timur.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Kabupaten Sumba Timur Martina D. Jera, ST menyampaikan hal itu ketika dikonfirmasi media di ruang kerjanya, Rabu (7/8/2019)

Martina menjelaskan berdasarkan data yang dikantongi pihaknya ke lima belas desa itu yakni Kecamatan Haharu Desa Napu sebanyak 4 RW/10 RT jumlah kepala keluarga (KK) 37 dengan jumlah jiwa 183, Desa Wunga 4 RW 14 RT KK 32 dengan jumlah jiwa 160, Desa Mbatapuhu 6 RT 13 RW KK 39 dengan jumlah jiwa 196, Desa Persiapan Matawai Pandangu di 4 RT 8 RW KK 19 jumlah jiwa 97. Kecamatan Ngaha Ori Angu, Desa Tanatuku 9 RW 20 RT KK 42 jumlah jiwa 208, Desa Praihambuli 8 RW 16 RT KK 67 jumlah jiwa 333, Desa Praikarang di 8 RW 16 RT KK 42 jumlah jiwa 212, Desa Makamenggit 8 RW 16 RT KK 59 jumlah jiwa 294, Desa Persiapan Mbinudita 6 RT 12 RW KK 23 jumlah jiwa 116.

Selain itu, di Kecamatan Kambera, Kelurahan Prailiu (Padadita) di 11 RW 31 RT KK 22 jumlah jiwa 91, Kelurahan Mauhau (Bukit Persaudaraan) 3 RW 10 RT KK 18 dengan jumlah jiwa 82. Kecamatan Kota Waingapu Desa Pambotanjara di 8 RT 16 RW jumlah KK 83 dengan jumlah jiwa 417.

Kecamatan Kanatang Desa Persiapan Palindi Tana Bara 4 RW 8 RT KK 21 jumlah jiwa 104. Dan di Kecamatan Kambata Mapambuhang yakni Desa Lukuwingir 4 RW 8 RT KK 25 dengan jumlah jiwa 123, dan Desa Persiapan Ngaru Kahiri 4 RW 8 RW KK 18 jumlah jiwa 92 dengan total keseluruhan sebanyak 91 RW 206 RT dengan jumlah 547 KK dan 2.708 jiwa.

Martina mengatakan, warga di lima belas desa ini sangat kesulitan air bersih di musim kemarau karena dampak kekeringan yang melanda Sumba Timur.

Di saat musim hujan warga tidak kesulitan air bersih, warga dapat memanfaatkan air hujan dan debit mata air yang ada di sungai terdekat.

Terkait dengan kekeringan itu, jelas Martina pemerintah daerah melalui BPBD Kabupaten Sumba Timur memberikan bantuan air bersih. Air bersih itu mulai disalurkan sejak tiga pekan lalu. Dana yang diambil untuk pendropingan air bersih itu bersumber dari dana APBD II Kabupaten melalui program Pencegahan Dini dan Penanggulanan Bencana.

Kata dia, pendropingan air bersih bagi warga masyarakat di lima belas desa tersebut direncanakan akan berlanjut pada setiap pekan hingga memasuki musim hujan datang atau tiba @Mias
×
NewsKPK.com Update