Notification

×

Iklan

Iklan

Guru, Garda Terdepan Pendidikan Karakteristik Anak Bangsa

Kamis | 8/22/2019 WIB Last Updated 2019-08-22T11:22:14Z
ENDE - Guru adalah garda terdepan dalam pembentukan karakter anak bangsa untuk menjadi bangsa yang beradab dan bangsa yang maju karena dari tangan para guru cita – cita mulia bangsa ini diteruskan.

Hal ini disampaikan Mansyur Ridho, Trainer dan Konsultan Pendidikan dalam Pelatihan Para Guru yang diadakan oleh Institute for Essential Services Reform ( IESR ) bekerjasama dengan Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Nusa Bunga yang berlangsung di SDK Boafeo pada Rabu (21/08).

Dalam kegiatan yang berlangsung selama 3 hari (Senin – Rabu, red), Mansyur Ridho mengatakan guru PAUD, guru SD, maupun guru SMP merupakan fundasi – fundasi awal pembentukan karakter anak - anak yang akan menjadi pemimpin bangsa ini sehingga para guru dituntut untuk memberikan atau mengajarkan hal – hal positif yang mengubah karakter anak – anak dalam menentukan masa depannya.

“Harta benda bisa diperoleh melalui usaha kita tetapi karakter seseorang tidak bisa dibentuk secara instan namun akan berlangsung dalam jangka waktu yang panjang dan dimulai sejak dini. Nah, inilah tugas mulia bapak – ibu guru sekalian,” kata Mansyur Ridho.

Menurut Ridho, dalam pelatihan yang berlangsung selama 3 hari berturut – turut ini antusiaisme para guru sangat besar dalam mengkutinya sehingga diharapkan untuk dapat menerapkannya dalam proses belajar mengajar di sekolahnya masing – masing.

“Para guru ini terlihat haus akan pelatihan – pelatihan yang mencerahkan. Terbukti dari konsep pelatihan fasilitasi yang saya lakukan dimana mereka antusias sekali dan mereka mengambil pelajaran – pelajaran positif yang sangat berarti bagi mereka dalam mengembangkan sistem pengajaran di kelas,” lanjut Ridho.

Trainer muda yang handal ini berharap ke depannya jika ada pelatihan – pelatihan lainnya untuk para guru maka dapat dilakukan praktek secara langsung sehingga para guru mudah menerapkannya dan anak didikannya pun mudah memahami pelajaran yang diajarkan.

“Metode pelatihan yang sering terjadi selama ini monoton dilakukan dengan ceramah yang sesungguhnya kurang dipahami para peserta sehingga diharapkan adanya tindaklanjut dari pelatihan itu agar para guru lebih holistik ketika menerapkan di sekolah masing – masing,” imbuhnya.

Pihaknya berharap, para guru yang telah mengikuti pelatihan ini mampu mengubah metode pengajaran yang konvensional ke metode – metode kreatif yang dapat memfasilitasi anak – anak untuk memacu pertumbuhan daya fikirnya menjadi lebih maju. Disamping itu juga para guru diharapkan dapat memanajemen kelasnya yang selama ini masih menggunakan pendekatan reward dan punishment  diganti dengan disiplin positif karena disiplin positif akan mengajarkan prilaku anak menjadi lebih baik.

Terkait pelatihan ini, Pengawas Sekolah Dasar Kecamatan Ende, Markus Keta yang turut hadir dalam kegiatan pelatihan ini mengungkapkan sangat mendukung adanya pelatihan terhadap para guru yang dilakukan IESR yang bekerjasama dengan AMAN saat ini karena pelatihan seperti ini sangat bermanfaat untuk memberikan bekal keterampilan, sikap dan kompetensi bagi para guru sehingga dapat belajar dari pelatihan yang diperolehnya.

“Saya akui adanya keterlambatan informasi bagi sekolah – sekolah yang cukup jauh dari ibukota kabupaten sehingga pelatihan – pelatihan seperti yang dilakukan IESR dan AMAN saat ini sangat membantu kami dalam meningkatkan kapasitas guru dalam mengajar apalagi dengan Kurikulum 2013 (K-13) yang memiliki banyak perubahan dalam metode pengajaran,” ungkap Markus Keta.

Markus menambahkan pelatihan bagi para guru seperti ini sesungguhnya bagian dari tugas dan kewenangannya dalam meningkatkan kompetensi seorang guru namun saat ini dapat difasilitasi oleh  IESR dan AMAN sehingga pihaknya sangat berterimakasih dan memberikan apresiasi terhadap kedua lembaga yang peduli terhadap peningkatan kompetensi guru dan mutu pendidikan terhadap sekolah – sekolah di Boafeo dan sekitarnya.

“Saya ucapkan terima kasih atas kepedulian dari IESR dan AMAN yang telah bersedia memfasilitasi kegiatan pelatihan bagi para guru. Harapan saya, para guru yang mengikuti kegiatan ini dapat menerapkan semua ilmu yang diperolahnya pada sekolahnya masing – masing,” tuturnya.

Sementara itu, Koordinator Pelaksanaan Kegiatan Pelatihan Guru, Arnold Rangga mengungkapkan pelatihan guru yang dilakukan ini merupakan salah satu media penguatan kompentensi dan kapasitas seorang guru dalam mengajar dan mendidik anak – anak di sekolah sehingga hasil dari pelatihan seperti ini harus diterapkan oleh para guru di sekolahnya masing – masing.

Arnold menuturkan untuk menjawabi kecakapan seorang guru dalam menghadapi abad 21 maka seorang guru juga dituntut untuk mampu dan mahir dalam menguasai Informatika dan Teknologi (ITe) sehingga dalam menyajikan materi kepada anak – anak didik, guru dapat merancang pembelajaran interaktif dengan menggunakan teknologi ITe yang ada.

“Bagi saya pelathan seperti ini sangat bermanfaat karena banyak hal baru yang kami dapatkan dari pelatihan ini terutama perubahan dalam Kurikulum 2013 ( K-13) yang sampai hari ini belum dilakukan secara maksimal oleh para guru,” ucap Arnold.

Pihaknya mengucapkan terimakasih kepada IESR dan AMAN yang telah menyelenggarakan kegiatan pelatihan ini.

Pelatihan guru ini melibatkan para guru dari beberapa sekolah yang berada di sekitar Boafeo diantaranya PAUD Boafeo, SDK Boafeo, SDI Wologai, SDK Bani dan SMP SATAP Wologai.  (AL)
×
NewsKPK.com Update