Notification

×

Iklan

Iklan

Situs Cagar Budaya Di Purba Sinomba, Paluta Lebih Rapi dan Halus

Minggu | 7/07/2019 WIB Last Updated 2019-07-07T14:53:31Z

Paluta-Sumut. Lembaga yang bergerak di bidang cagar budaya, Lingkar Paluta melakukan identifikasi sejumlah situs cagar budaya di Desa Purba Sinomba dan Desa Gunung Tua Tonga, Kecamatan Padang Bolak, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) Sumatera Utara, Minggu (7/7).

Dari hasil identifikasi tim tersebut, adalah salah satu situs peninggalan kerajaan berupa struktur batu nisan yang terlihat sangat rapi dan halus bentuk dan ukirannya.

Sebelumnya, dilansir dari salah satu media online nasional beberapa waktu lalu, Lingkar Paluta bersama Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Aceh telah memulai proses identifikasi, inventarisasi dan pemetaan situs cagar budaya di beberapa wilayah lain yang ada di Kabupaten Paluta.

"Ada yang spesial ditemukan situs yang kita duga kuat merupakan wilayah pemukiman Raja Suarai Pane di desa Purba Sinomba. Pada struktur batu terdapat ukiran tangan yang menakjubkan yang wujudnya seperti makhluk tertentu," ujar Hendri Saputra Hasibuan, Ketua Lingkar Paluta di lokasi.

Hendri mengatakan, dari ahli yang pernah melakukan peninjauan ke lokasi, tempat ini merupakan pelaksanaan perjalanan suci (Siddhayatra). Di lokasi ini terdapat sedikitnya 6 situs yang ditemukan. Sebahagian tertimbun tanah dan tertutup semak belukar.

Di desa Gunung Tua Tonga, Lingkar Paluta bersama ketua Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI (FKPPI) Paluta, Bata Oloan Harahap juga menemukan 6 situs benda cagar budaya yang mempunyai kemiripan dan persesuaian bentuk struktur batu dengan situs yang ada di Purba Sinomba.

Patuan Humala Pottas Harahap (47) yang diketahui merupakan Raja Luat Gunung Tua mengungkapkan bahwa situs tersebut sudah diketahui secara turun temurun.

Raja Pottas mengharapkan adanya upaya yang massif dari seluruh pihak untuk melakukan penelusuran lebih jauh tentang keberadaan situs cagar budaya yang tempatnya berada di atas lahan miliknya ini.

Sementara itu, Toto Haryanto, Kepala Seksi Pelindungan, Pengembangan dan Pemanfaatan BPCB Aceh saat dimintai keterangan terkait situs di Desa Purba Sinomba mengaku pihaknya tidak dapat berkomentar lebih jauh terkait hal tersebut.

“Karena kita memang bukan di bagian penelitiannya pak, takut salah-salah dalam mengeluarkan pendapat jika belum ada referensinya. Anilisis saya dari video yang saya lihat, teknologi pembuatan batu nisannya lebih halus, lebih rapi dibanding dengan nisan yang dijumpai sebelumnya," jelas Toto seperti dikutip dari pesan Whatsapp-nya. (Mara/Tim)
×
NewsKPK.com Update