Kepada Newskpk.com jumat 28/03/2019 salah satu lembaga sosial kontrol Kabupaten Pulau Taliabu mengatakan, Pihaknya Meminta agar Polda Maluku Utara dan Kejati mengusut tuntas kasus Pembangunan ruang operasi rumah sakit di Kabupaten Pulau Taliabu pada tahun anggaran Tahun 2018 ini di usut tuntas. Dimana proyek ini hanya menjadi 'hiasan' di lokasi pembangunan tersebut, terlihat hanya terdapat 7000 batako, beberapa kubik pasir dan batu, besi cor 12 mm saja.
Hingga kini tidak dilakukan pengerjaan
proyek ini, padahal sesuai dengan data yang di dapat, Pencairan dana Proyek sudah 30%.
Kami menduga proyek pembangunan tersebut sudah di salah Gunakan. Pokja ULP menetapkan Pemenang lelang adalah Perusahaan dengan nama CV.INASKO Jaya yang berlokasi di Ratahaya, Kecamatan Taliabu Barat.
Sesuai berita acara hasil Pelelangan No 33/PKPU/BLP-PT/2018 tanggal 14 Mei 2018, dengan Nilai Kontrak Rp 1.274.678.601 dan No Kontrak 440/03/sp/Dinkes/PT/ 2018 Tanggal 24 Mei 2018. Juga No BAP 35/BAP-UM 30%/PPK/Dinkes-PT/2018 tanggal 03 juli 2018 A/N CV.INASKO Jaya. Sesuai dengan SPM No 0074/SPM-Ls/1.02.0.01/PT/2018 tanggal 25 juli 2018 dengan No SP2D 1660/Sp2d-Ls / 1.02.01.01/PT/2018 tanggal 26 juli 2018, dana pekerjaan tersebut sudah dicairkan sebesar 30% dengan No Rekening BNK Maluku 0401047883 - CV.INASKO JAYA Sebesar Rp.340.686.754,00 (Tiga ratus empat puluh juta enam ratus delapan puluh enam ribu tujuh ratus lima puluh empat rupiah). Ada apa dengan pengerjaan pembangunan ruang operasi rumah sakit di dinas kesehatan ini? (Tim/Red)
