ROTE NDAO - Mari kita sama sama menjaga momet bersejarah ini,demikan seruan di sampaikan Perempuan yang selalu perhatian terhadap proses demokrasi khususnya Wilayah NTT , akhirnya beseru menjelang pemilu 17 April mendatang,Endang Sidin,wanita yang satu ini sudah tidak asing di kalangan para penyelengara maupun DKPP,setelah sebelumnya beberapa kali melakukan gugatan serta memfasilitasi beberapa partai melakukan ajudikasi yang akhirnya mendapatkan predikat pemerhati Demokrasi
Saat ini dirinya mengajak segenap masyarakat untuk tetap memegang teguh persatuan, jelang pelaksanaan Pemilu serentak April 2019 bertepatan dengan bulan suci paskah.
Dirinya menilai, iven kenegaraan, pesta demokrasi Pemilu 2019 yang akan dilangsungkan di bulan April, bertepatan dengan masa perayaan Paskah. Tentunya menjadi momen yang penuh makna dan disinilah iman serta jiwa kita akan di uji dengan kesabaran.
Sehingga ia berharap, perayaan Paskah serta pelaksanaan pemilu tidak ternodai dengan berbagai hal yang menggangu ketentraman dan kedamaian.
“Jangan nodai Paskah dan jangan nodai Pemilu 2019. Ada kandungan makna Paskah dan Pemilu, di pemilu kali ini ada harapan memilih pemimpin sejati serta para wakil rakyat yang amanah untuk membawa negeri menjadi lebih baik,” katanya melalui press rilis yang di sampaikan
Menurutnya sebelum perayaan Jumat Agung 19 April 2019, akan dilalui sejumlah prosesi sakral dalam pekan suci terutama buat saudara saudari kita yang yang ada di kota Larantuka/Nagi dan beberapa kota lainya di NTT.
Dan khusus kota Nagi ,Hal ini menurutnya sudah Dilakukan sejak 5 abad lalu ketika bangsa Portugis menginjakan kaki di Larantuka dan sangat sakral yang akhirnya menamakan kota "Renya Rosari”. Dari Larantuka ini bangsa Portugis mengembangkan agama katolik hingga Timor Leste .
Setiap tahun, ribuan peziarah rohani, baik domestik dan luar negeri berdatangan ke Larantuka mengikuti perayaan Semana Santa ini , untuk itu mari kita semua menjaga bathin agar pekan suci maupun pemilu nanti berjalan secara baik aman dan damai jangan sampai hati kita ternodai hanya karena berbeda pilihan di bulan suci ini.
Yang tidak kalah penting, adalah saya juga meminta masyarakat dan kita semua saling menahan diri menghormati dan menghargai perbedaan terutama kaum milenial.
NTT sebagai istana cinta kasih pemersatu agama,Suku, maupun budaya.marilah kita menjadi contoh bagi sesama ,kita tidak boleh bergeser. Semua orang harus menjadi juru damai yang dimulai dari diri sendiri,” ujarnya
Endang menambahkan, perbedaan dalam pilihan merupakan hal wajar. Namun yang terpenting bagaimana masyarakat dapat menjaga kebersamaan, saling menghargai dan menghormati.
Untuk itu, demi terselanggaranya momen bulan suci Paskah serta Pemilu serentak 17 April mendatang, seluruh komponen masyarakat, penyelenggara maupun peserta pemilu diminta menguatkan tekad, mengawal terwujudnya pemilu yang demokratis, aman dan damai. (AL)