Notification

×

Iklan

Iklan

Kelangkaan BBM di Rote Kian Parah Para Petinggi Membisu "Petani Menjerit" Siapakah yang bertanggung Jawab ?

Kamis | 5/09/2024 WIB Last Updated 2024-05-09T05:40:25Z


ROTE NDAO - Antrian kendaraan roda empat di empat  Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) ) di Kecamatan Lobalain,Kecamatan Pantai Baru ,Kabupaten Rote Ndao, mencapai  hingga sejauh 1 Kilometer (KM), akibat kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di daerah ini 


Pantauan wartawan( Kamis  9/4 )kendaraan Roda dua maupun Roda empat sudah mengantri BBM sejak pagi hari,bahkan  hari hari sebelumnya sepanjang masih tersedia Stok BBM pada SPBU,maka tidak akan ada hentinya antrian tersebut. 


Lonjakan Kelangkaan BBM serta Antrian panjang di SPBU yang ada  di Kabupaten Rote Ndao tahun 2024 ini, Menjadi salah satu Penyebabnya adalah di hapusnya seluruh Agen sub penyalur terutama yang ada di beberapa Kecamatan kecamatan Pesisir yang tak ada SPBU. 


Kondisi ini menghambat berbagai aktivitas ekonomi terutama masyarakat kecil petani dan Nelayan, ditambah  jelang musim tahapan Pilkada ,justru kian memicu kekhawatiran bagi 60 persen Warga Masyarakat Kabupaten Rote Ndao,khususnya petani dan Nelayan.



Beberapa Warga yang di temui di Desa Serubeba Kecamatan Rote Timur ,mengatakan setiap tahun memang ada kelangkaan apalagi menjelang musim tanam bahkan musim Rontok,namun khusus tahun ini kelangkaan tersebut kian mengerikan

Kami biasa mendapatkan BBM dari para Agen namun kini sama sekali tidak ada

Kami sudah berupaya bertanya kemana mana namun katanya akibat dikeluarkanya Surat Edaran Pj Bupati No 164 Tahun 2024 tertangal 26 Februari lalu terkait larangan Penjualan BBM sehinga Pengecerpun  tidak mengantar BBM kepada Kami"pak dan Ibu wartawan tolong dulu kami petani makin susah,disini tidak ada SPBU,jual eceranpun tidak ada tolong para petinggi yang ada di kabupaten mohon untuk memikirkan nasib kami sebagai petani"ujar salah satu warga" Doren Tupu. 


Selain Doren Hal senada juga dikatakan Lomi Daik,

Kami masyarakat kecil selalu menjadi Korban,kemarin kami sempat ke Kota Baa dengan harapan membawa motor besar agar bisa mendapatkan sekurang kurangnya 10 liter sehingga bisa di pakai pada Mesin Pertanian ini,namun faktanya ketika sampai di Kota Baa,antrian sangat panjang bahkan hanya mendapatkan 3 Liter saja. 


Kami sudah memohon kepada Petugas Nosel yang ada di SPBU ,tolonglah jika tidak memberikan Kami Pertalite,cukup berikan Kami Pertamax saja"namun jawaban dari Petugas Nosel bahwa BBM jenis Pertamax hanya untuk Kendaraan Plat Merah saja Atau kendaraan Pemerintah. 


Jujur Ketika mendengar itu saya pribadi sambil menahan Emosi namun tak terasa air mata saya tumpah ! Mengapa ? Kami jauh jauh ke kota baa hanya untuk mendapatkan BBM untuk digunakan pada alat pertanian ! Namun jawaban petugas membuat saya kaget serasa saya sedang tidak berada di Negara Indonesia ? Begitukah aturan yang di keluarkan oleh Pemerintah ? Itukah kebijakan yang di terapkan Pemerintah ? Jujur kami sebagai masyarakat serasa tak berharga dan disaat kami sengsara tak ada satupun kebijakan yang berpihak pada kami" unkap lomi dengan nada sedih.(AL)

×
NewsKPK.com Update