Morowali - Soal dugaan penambangan ilegal yang dilakukan oleh PT.IHIP diwilayah Izin Usaha Pertambangan WIUP CV.Mendui Putera Abadi di Desa Topogaro Kecamatan Bungku Barat Kabupaten Morowali Provinsi Sulawesi Tengah, Wazir Muhaemin kembali melakukan pemalangan dilokasi kegiatan.
Ditegaskan Wazir jika dirinya siap menerima resiko apapun atas upaya pemalangan yang dilakukannya, karena selain pemilik WIUP sebagai putra daerah dirinya merasa terhina diperlakukan seperti saat ini,"Tegasnya.
Dirinya tidak mengizinkan ada aktifitas pertambangan dalam bentuk apapun dalam koordinat CV. Mendui Putera Abadi, sambung wazir, saya sudah menyurat PT. IHIP, untuk tidak melakukan kegiatan dilokasi kami dan ternyata PT. IHIP masih juga melakukan aktifitas penambangan,"Terangnya.
Masih lanjut wajir, akhirnya saya lakukan pemalangan dan saya pastikan jika ini terus terjadi saya pastikan ini akan menjadi konflik berekempanjangan, ia mengatakan saya sebagai putra daerah sebagai pemilik izin tidak akan tinggal diam, harusnya mereka menghargai, kehadiran perusahaan kita hargai, dan selama ini saya juga sudah mengadukan ke pihak terkait,"Sebut Wajir
Kemudian pada hari minggu 24 Desember 2023 pemalangan masih terus terjadi dan itu yang kedua kalinya, Wasir menjeleskan, ini tidak hanya aduan ke pihak Kepolisian dan sudah layangkan surat ke PT. IHIP, dengan harapan aktifitas penambangan di WIUP miliknya dihentikan karena selaian merasa dirugikan, lokasi itu belum bisa diproduksi karena masih sebatas WIUP, itu terlihat di MOMI, jika PT. MPA masih sebatas WIUP. Namun surat ke PT. IHIP dan laporan aduan ke Polres Morowali, tidak membuat pihak IHIP berhenti melakukan penambangan
Lanjut Wajir, paling tebalnya lagi PT. IHIP, juga sudah diadukan ke pihak Dinas ESDM Provinsi, tetapi masih saja beraktifitas.
Wajir menerangkan, sudah jelas baru-baru ini ada berita kalau saya sudah adukan ke Polisi dan juga saya sampaikan sudah layangkan surat ke PT. IHIP, nyatanya ditemukan dilokasi alat berat yang sedang beraktifitas mengangkut material, adapun jenis alat berat tersebut berupa Eksavator sekitar 5 unit dan damtruck sejumlah 10 unit,"Ucap Wajir
Wajir Menilai ini bukan hanya kami saja tidak dihargai tapi Penegak hukum saja mereka tidak hargai. Yang paling menarik juga ini kedua kali kami palang bahkan kami juga sudah layangkan aduan ke Dinas ESDM Provinsi, tapi mereka tidak perduli. Kira-kira saya mau tinggal diam kalau begini penegak hukum dan penyelenggara negara saja tidak mereka hargai, saya pastikan nyawa dan darah saya akan saya korbankan atas persoalan ini,"Imbuhnya
Dalam surat laporan aduan ke Polres Morowali, dengan nomor SLTP/262/Xxx, juga surat aduan sekaligus pemberitahuan, ke pihak Dinas ESDM Provinsi Sulawesi Tengah dan sudah diterima dengan bukti penerimaan pada tanggal 11/12/2023, cap dinas, begitu juga telah dilayangkan pemberitahuan ke Dinas DMPTSP, Morowali terkonfirmasi jika surat kami telah diterima dengan bukti cap dinas, sehingga Wasir berharap pihak terkait segera melakukan tindakan, sebab laporannya, bukan mengada-ada. WIUP itu nyata tayang di MOMI
Wajir berharap, meski kami hanya orang lokal, mungkin juga kami hanya terlihat sampah ataupun debu dan tidak memiliki uang tapi ini tanah kelahiran kami, jika yang lain ribut dinilai tanpa dasar, tanpa harus saya ceritakan sudah dilihat WIUP ada di MOMI.
Saya harap penambangan ilegal PT. IHIP bisa di proses dan ada kerugian material dari imbas penambangan mereka, pajak daerah hilang. Berharap juga ada perasaan ibah terhadap kami dari para pemangku kebijakan didaerah ini, utamanya Kapolres Morowali. Pak saya tidak bermanufer tapi itu nyata pak, saya mengenal bapak adalah orang baik mohon tersentuh hatinya pak untuk benar seriusi laporan kami, itu sangat nyata pak Kesalahan ilegal maining bukan lagi dugaan.
Setelah aktifitas pemalangan terjadi, pihak perusahaan menurunkan anggotanya bernama Rezki yang biasa dipanggil cooli untuk turun ke lokasi. hingga sore hari terjadi komunikasi, Wazir Muhaemin menyampaikan ke pihak perusahaan agar tidak boleh ada aktifitas apapun dilokasi tersebut karna izin produksi belum terbit dari ESDM Provinsi.
Sementara itu Eksternal PT. BTIIG dan PT. IHIP masih belum terhubung namun tetap berupaya untuk dikonfirmasi hingga berita ini diterbitkan.
(Yohanes)