Notification

×

Iklan

Iklan

Kengkerung Batang Bukan Solusi Untuk Masyarakat Sejahtera

Rabu | 12/14/2022 WIB Last Updated 2022-12-14T05:09:46Z



Kaur, Newskpk.com - Lubuk ling adalah sebuah nama yang diwarisi oleh leluhur Kecamatan Luas, Yang dulu Kecamatan Kaur Tengah Kabupaten Bengkulu Selatan sebelum Kabupaten Kaur Mekar, Kabupaten Kaur mekar sekitar tahun 2023 yang lalu. Nama Lubuk Ling di ambil dari keberadaan Lubuk pada aliran air luas.

Dan nama Lubuk Ling di abadikan melekat sampai sekarang untuk ataran sawah (Hamparan Sawah) tepatnya berada di wilayah lima Desa di Kecamatan Luas,Diantaranya : Desa Ganda Suli, Desa Padang Jati,Desa Umbul, Desa Durian Besar dan Desa Tanjung Beringin. 


Lima Desa tersebut mayoritas pekerjaanya petani yang juga bergantung pada lahan sawah dengan luas hamparan ratusan hektar, Ratusan hektar lahan sawah inilah yang menghidupi ribuan kepala keluarga dan ribuan jiwa didalamnya namun sayang setiap kali turun sawah Kepala Keluarga (KK) harus bertarung dengan derasnya arus air luas untuk membangun tanggul yang terbuat dari anyaman bambu melingkar  seperti bubu besar dan nantinya di isi dengan batu secara bergotong royong. Anyaman bambu melingkar tersebut di namai dengan bahasa daerahnya kengkerung batang, Kalau modernya sekelas dengan bronjong yang terbuat dari anyaman kawat. 


Senang melihat kekompakan dan sifat gotong royong mereka yang bahu membahu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan tapi disisi lain  terlihat sedih, Karena sudah sejak ratusan tahun yang lalu masyarakat setempat masih juga belum menemukan kata modern di bidang irigasi yang mana di daerah lain sudah mempunyai irigasi permanen bahkan bertarap nasional dan internasional untuk mengalirkan air ke sawah. 


Kita tahu isu pangan nasional sedang tidak baik saja bahkan global hal ini dibuktikan pada bahasan kepala negara yang hadir pada acara G20 di bali satu bulan yang lalu, Namun mengapa pemerintah mengabaikan lahan ratusan hektar yang berada di Kecamatan Luas Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu luput dari perhatian Khususnya Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur bukankah hasilnya nanti bisa meringankan beban negara dan bisa mengatasi angka kemiskinan di Kabupaten Kaur bila masyarakatnya tidak kelaparan, Kengkerung Batang bukan solusi untuk masyarakat sejahtra. 


Kusam,Kusut dan Ceria itulah yang terpancar di raut para petani sawah hamparan Lubuk Ling saat membangun tanggul sederhana dengan harapan lahan sawah mereka bisa di aliri oleh air. Mereka menghibur antar sesama saat sedang bekerja dan istirahat dengan cara  memperolok dan bermain air seperti bocah bermain di kolam renang terkadang mereka di tegor sama mandornya namun mereka tetap fokus agar pekerjaan itu selesai. 


Tanggul kengkurang batang terkadang tidak bisa menahan debit air luas saat banjir seperti banjir bandang tahun 2019  lalu di mana tanggul tersebut hancur dan rata terbawa arus. Dari itu petani sawah hamparan Lubuk Ling beralih ke tanaman jagung sampai sekarang, Tanaman jagung bukan solusi yang tepat untuk mengatasi ketahanan pagan khususnya di Kecamatan Luas karena nasi adalah makanan pokok dari penduduk setempat. 


Selasa 1 Desember 2022, petani Lubuk Ling sedang melangsungkan pembangunan tanggul  yang di perkirakan selesai dua minggu kedepan, Tahun ini berbeda karena para petani di bantu oleh Babinsa dan Bhabinkamtibmas yang bertugas di wilayah tersebut juga dihadir Camat Luas 

Dan Kepala Desa Umbul serta Kepala Desa Durian Besar. Harapan petani kepada Pemerintah Daerah Kaur dan Pemerintah Provinsi Bengkulu dalam hal ini  Dinas Pertanian serta Balai Sumatra Tujuh Bengkulu dapat membangun tanggul secara permanen. (SMI)

×
NewsKPK.com Update