Notification

×

Iklan

Iklan

Pendemo Tuduh Anggota DPRD Kota Bekasi Buat Gus Shol Geram

Kamis | 7/21/2022 WIB Last Updated 2022-07-21T08:57:07Z


Kota Bekasi - Aksi pendemo yang mengatasnamakan Guru Swasta yang menuding anggota DPRD kota Bekasi jadi calo PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) membuat geram anggota DPRD kota Bekasi H Solihin.


"Saya ngak terima anggota Dewan diaebut calo. Tudingan itu tak pantas keluar dari para pendidik yang harusnya dengan bahasa santun. 


"Kami anggota dewan itu terhormat tidak mungkin menjadi calo dalam proses PPDB,"ucap pria yang akrab disapa Gus Shol ini saat dikonfirmasi melalui selular. Kamis (21/7/2022).

Gus Shol menjelaskan,"anggota DPRD itu sebagai wakil rakyat yang memiliki konstituen yang juga pasti punya aspirasi yang disampaikan ke dewannya, apapun aspirasi itu. Termasuk PPDB.


"Jadi kalau ada yang menuduh sebagai calo. Pihaknya sangat keberatan dengan stigma tersebut terang Gus Shol.


"Kami kan juga punya konstituen yang harus dibantu. Saya juga yakin tak ada anggota dewan yang menjadi calo PPDB. Sebutan  calo itu sudah merendahkan martabat kami sebagai wakil rakyat,"ujarnya dengan kesal.


Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PPP Kota Bekasi sekaligus anggota Komisi IV DPRD Kota Bekasi akan memanggil Ketua BMPS (Badan Musyawarah Pendidikan Swasta) untuk mengklarifikasi aksi para guru swasta tersebut,ucapnya


"Persoalan mereka mau demo itu kan hak semua warga negara, silahkan saja patuhi mekanismenya. Tapi jangan asal tuduh begitu. Kami Komisi IV akan panggil Ketua BMPS untuk mengklarifikasi soal tuduhan itu,"pungkasnya.



Sekedar diketahui, sejumlah massa yang mengatasnamakan guru swasta di Kota Bekasi melakukan aksi unjuk rasa di gedung DPRD Kota Bekasi terkait kebijakan sekolah gratis dan kecilnya  daya serap siswa pada PPDB tahun 2022.


Selain itu, massa aksi mengecam kebijakan yang terkait MOU Plt. Wali Kota dengan para Kepala Sekolah dari 165 Sekolah Swasta ini di nilai merugikan pihak sekolah. Karena dengan anggaran 15 Milyar dari APBD untuk 3.500 siswa tidak mampu ini dinilai kurang, karena ada bahasa GRATIS, tanpa uang bangunan dan iuran bulanan.

×
NewsKPK.com Update