Kaur, Newskpk.com - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kaur menganggarkan honorium pemulasaran jenazah covid-19 senilai Rp 500.000.000, melalui dana tidak terduga (BTT) APBD Kaur Tahun 2021. Anggaran teersebut untuk 500 Orang Kerja (OK) dengan besaran 1.000.000/OK.
Besaran anggaran tersebut cukup di bilang fantastis pasalnya angka kematian berdasarkan data satgas covid-19 Kaur hanya 13 orang itupun dari tahun 2020 samapai sekarang. Namun pihak RSUD kaur mengkalaim bahwa angka kematian pasien covid-19 kaur sebanyak 24 orang.
Perbedaan data angka kematian tersebut di akui Direktur RSUD Kaur dr. Leppi Agung Wahyudi, dikatakannya pihaknya telah mengajukan penyesuaian data kepada pihak Dinkes dan satgas. Hal ini dikatakannya saat awak media melakukan wawancara di ruang kerjannya, Senin 20 Desember 2021.
"memang betul ada perbedaan data, namun kami melalui bidang pelayanan sudah melakukan koordinas untuk penyesuaian data pada Dinkes dan Satgas. Dan sekarang masih dalam proses, namun apa yang dikatakan pihak pelayanan tadi angka kematian berdasarkan data kami, ya itu kisaran 20 lebih" jelasnya.
Sementara di hari yang sama, Keterangan kepala satgas covid-19 yang juga menjabat sebagai kepala BPBD Kaur Ujang Syafiri S.Pd. S.IP Bahwa angka kematian covid-19 Kaur hanya 13 orang itupun tidak semuanya meninggal di Kaur.
"Angka kematian covid-19 kaur yang kita tahu dari mulainya covid hingga sekarang hanya 13 orang itupun bukan meninggalnya dikaur semua, Hanya saja dia warga kaur, ada yang meninggal di bengkulu. Dan untuk pemakaman tidak ada tenaga dari RSUD Kaur, kebanyakan dari pihak keluarga sendiri namun satgas memfasilitasi seperti APD itu saja. Kalau datanya seperti yang di klaim RSUD kita tidak tahu" pungkasnya.
Diketahui berdasarkan data yang di dapat dari Plt kepala bidang (kabid pelayanan) RSUD Kaur beberapa hari yang lalu. Jumlah tenaga pemulasaran jenazah RSUD yang ter-SK sebanyak empat orang setiap bulannya. Januari 4 orang, Maret 4 orang, April 4 orang, Mei 4 orang dan Juli 4 orang. Demikian (SMI)