Notification

×

Iklan

Iklan

Kabid Pelayanan Medis RSUD Labuha Sebut Tidak Pernah Batasi Pelayanan Pesien

Senin | 11/22/2021 WIB Last Updated 2021-11-22T05:16:25Z



LABUHA,- Di duga pihak rumah sakit umum daerah (RSUD) Labuha Kabupaten Halmahera selatan (halsel) telah membatasi pelayanan dan menanyakan suku dan asal usul pasien membuat sejumlah keluarga pasien mengamuk di RSUD.


 Dari pantauan media ini terlihat di hadapan petugas security (RSUD) Labuha (Halsel) sejumlah keluarga pasien mengamuk dengan nada keras. Senin 22 November 2021, sekira pukul 07:39 Wit.

 

Kronologis memicuh kemarahan keluarga pasien saat security menyampaikan bahwa pelayanan di rumah sakit (RSUD) Labuha bagi pasien yang masuk ke poli kandungan sebatas 10 orang dan poli mata di batasi 5 orang saja,


Menurut security yang tidak menyebutkan namanya itu, bahwa ia sekedar menjalankan tugas untuk menyampaikan arahan pihak rumah sakit saat di tanya keluarga pasien.


Selain membatasi pelayanan terhadap pasien, pihak rumah sakit juga di duga menanyakan suku dan asal usul pasien sebelum menerima pasien untuk mendapatkan pertolongan,


Hal tersebut di sampaikan salah satu warga asal desa Wayaua Kecamatan bacan timur selatan (Halsel) berinisial (AA) mengatakan dirinya merasah kecewa terhadap pelayanan pihak (RSUD) Labuha itu.


Saya sudah 4 kali bulak balik dari desa Wayaua ke rumah sakit, saya naik mobil dengan biaya 100 ribu rupiah per dua orang, karena saya pergi dan pulang (PP) senilai Rp 200 ribu  per dua orang," Kata (warga)


Lanjut, Warga membenarkan bahwa, sebagian pasien dari jam 5 subuh antrian hingga siang di depan pintu rumah sakit,


Saya bersama sudara perempuan yang lagi mengadung hampir siang di rumah sakit serta mengambil nomor antrian, dan saat kami datang sebelum jam pelayanan.


"Banyak keluarga pasien terlebih dulu menunggu di depan pintu masuk rumah sakit," Cetusnya


Ia, Tetapi tidak lain kami diberitahu oleh security dan petugas loket kalau pasien ibu hamil hanya 10 orang yang di layani per hari. Dan poli mata 5 orang serta ada beberapa poli lain yang dibatasi. 


"Padahal kami sudah ikuti prosedur daftar melalui online dari jauh hari sebelum kami datang," Kesal (warga).


Begitu juga di sampaikan salah satu keluarga pasien yang tidak menyebutkan namanya pada awak media, bahwa sudah beberapa kali   membawa istrinya yang sedang mengandung ke poli kandungan namun belum juga di layani,


Saya bawah istri yang lagi mengandung  sudah berulang kali, dan Setiap kami datang selalu di tanya asal usul dari mana dan suku apa.  


"Jadi istri saya belum mendapatkan pelayanan sampai hari ini di catat tanggal 22 November 2021," Tutur (warga)


Selang waktu kepala bidang pelayanan medis rumah sakit umum daerah (RSUD) Labuha (Halsel) Bapak Fahri Bahrudin S.St. MM. di temui wartawan di ruang kerjanya membenarkan bahwa pihak rumah sakit tidak membatasi pasien,


Kalau kemarin pandemi yang masih angkat naik kami masih batasi pasien, tapi untuk saat ini kami tidak lagi membatasi pasien poli mata atau pasien ibu hamil maupun poli lainnya.


Selain itu kata Fahri, pihak rumah sakit sebatas meminta pasien untuk memenuhi Swep dan kami tidak menanyakan suku atau pasien asal mana.


"Karena setiap pasien kami sekedar menanyakan data penduduk yang di butuhkan RSUD." Ucap (Fahri). 


(Kandi)

×
NewsKPK.com Update