Notification

×

Iklan

Iklan

Jantung Hati yang Tercipta dari Sehelai Tulang Sulbi

Rabu | 4/28/2021 WIB Last Updated 2021-04-28T12:27:37Z


NewsKpk ---Rubrik Ramadhan---Aceh|16 Ramadhan 1442 Hijriyah---|Kisah hikayat dalam kitab suci Alqur'an, mengkisahkan, tatkala Allah hendak menciptakan hamba dari golongan selain jin dan malaikat,yaitu Nabi Adam.as sebagai manusia pertama,Allah menghendaki Adam. As menjadi khalifah dimuka bumi.



Dikisahkan,dikala Adam yang merasa kesepian,ia memohon kepada Pencipta-nya agar diberikan seorang pasangan,lalu saat Adam tengah tertidur, Allah dengan kuasa-Nya, mengabulkan doa Adam,Allah menciptakan Hawa dari sehelai tulang rusuk Adam yang bengkok,Kala Adam terbangun,betapa takjubnya dirinya ketika melihat hawa berdiri dihadapannya untuk menemani hidupnya,seketika itu Adam bersyukur atas anugerah yang Allah berikan kepadanya.



Kisah diatas,menjadi Inspirasi bagi penulis, bagaimana indahnya Allah menciptakan hawa dari seutas tulang rusuk sang khalifah,menjadi pasangan hidup yang dirahmati -Nya, dan menjadi cikal bakal manusia di seluruh dunia.



Allah sang pencipta, menciptakan manusia dengan berpasang-pasangan,laki-laki dan wanita, Allah juga menjabarkan keutamaan diantara keduanya serta kelemahan diantara keduanya,terutama,dasar penciptaan hawa dari tulang rusuk yang bengkok,menjadi azas kelemahan khusus yang mendomain kaum hawa.



Hadist baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam;


اسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ ، فَإِنَّ المَرْأَةَ خُلِقَتْ مِ ضِلَعٍ ، وَإِنَّ أَعْوَجَ شَيْءٍ فِي الضِّلَعِ أَعْلاَهُ ، فَإِنْ ذَهَبْتَ تُقِيمُهُ كَسَرْتَهُ، وَإِنْ تَرَكْتَهُ لَمْ يَزَلْ أَعْوَجَ ، فَاسْتَوْصُوا بِالنِّسَاءِ.


"Sampaikan nasihat yg baik-baik kepada kaum wanita, sebab wanita itu tercipta dari tulang rusuk, dan sesungguhnya tulang rusuk yang terbengkok adalah yang paling atas. Apabila kamu luruskan paksa maka kamu akan mematahkannya, dan apabila kamu biarkan maka akan terus bengkok, maka sampaikanlah wasiat (yg baik-baik) kepada kaum wanita".


(HR. Bukhari & Muslim, dr sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu).



Hakikat dasarnya,bahwa ibu nya kaum wanita, Hawa as, diciptakan oleh Allah dari tulang rusuk (sulbi) paling atas nabi Adam as, disini dapat disimpulkan bahwa,wanita memiliki kekurangan pada asal ciptaannya (rusuk yang bengkok).kelemahan dasar wanita ini ada  pada akal dan agamanya.



Hadits Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam:


(  ما رأَيْتُ مِن ناقصاتِ عقلٍ ودِينٍ أذهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الحازمِ مِن إحداكنَّ يا معشرَ النِّساءِ ) فقُلْنُ له: ما نقصانُ دِينِنا وعقلِنا يا رسولَ اللهِ ؟ قال: ( أليس شَهادةُ المرأةِ مِثْلَ نصفِ شَهادةِ الرَّجُلِ ) قُلْنَ: بلى قال: ( فذاك نُقصانُ عقلِها أوَليسَتْ إذا حاضتِ المرأةُ لم تُصَلِّ ولم تَصُمْ ) ؟


“Tidak pernah aku melihat yang kurang akal dan agamanya, namun mampu menghilangkan keteguhan lelaki yang teguh, melebihi kalian wahai para wanita”. Maka para wanita bertanya kepada Nabi: “apa maksudnya kami kurang akal dan kurang agamanya wahai Rasulullah?”. Nabi menjawab: “Bukanlah persaksian wanita itu semisal dengan persaksian setengah lelaki?”. Mereka menjawab: “ya benar”. Nabi melanjutkan: “Itulah kurangnya akal. Dan bukanlah wanita jika haid ia tidak shalat dan tidak puasa?“(HR. Bukhari no. 1462, Muslim no. 80).


Pada Hadist diatas,Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam menjelaskan, bahwa kurangnya akal wanita adalah dari sisi ingatannya. Dan bahwasanya persaksian mereka dibutuhkan dua orang untuk persaksian seorang laki-laki. Ini dalam rangka menguatkan persaksian, karena bisa jadi ia lupa sebab kelemahan harfiyah tersebut.



Adapun kurang agamanya ;

Sebab mereka mengalami haid dan nifas yang tidak dialami kaum laki-laki, mereka (wanita) meninggalkan shalat tanpa harus meng-qhada dan meninggalkan puasa dibulan Ramadhan dengan mewajibkan qhada (ganti).



Namun kekurangan tersebut tidak membuat mereka berdosa dan tercela.Hal itu merupakan pengurangan yang di syariatkan, dan justru ini merupakan bentuk kasih sayang yang Allah berikan berupa  kemudahan bagi wanita.adapun shalat ketika haid, maka ketika itu ada yang menghalanginya dari thaharah (kesucian). Itu adalah diantara bentuk rahmat Allah kepada kaum hawa.



Atas penjabaran tersebut diatas,maka pemakluman tersebut bukanlah konsekuensi bahwa wanita kurang akal dan kurang agama dalam segala sesuatu,serta tidak pula melazimkan bahwa lelaki lebih utama dari wanita dalam segala  hal.



Secara umum, kaum pria lebih utama dari wanita dikarenakan banyak sebab, Sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala:


الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ


“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka” (QS. An Nisa: 34).



Namun dalam beberapa kasus,terkadang wanita melebihi laki-laki dalam banyak hal. Betapa banyak wanita yang pencapaiannya lebih utama dari kaum pria dalam hal akal, agama dan kompetensinya.disini dapat dikuatkan,penjelasan kurangnya wanita dari laki-laki dalam akal dan agama,hanya sebatas penciptaan, yang dijelaskan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam saja.



Terkadang, banyak sekali amalan-amalan yang shalih yang mereka lakukan melebihi para lelaki. Dan banyak juga para wanita yang lebih taqwa dari para lelaki dan lebih tinggi kedudukannya di akhirat. Dan terkadang, sebagian wanita memiliki perhatian besar dalam beberapa perkara,sehingga mereka lebih kompeten daripada para lelaki dalam banyak hal,



Karena, mereka memberi perhatian besar dan memiliki usaha keras di sana. Maka kita lihat terkadang ada wanita yang lebih ahli dalam bidang tarikh Islam dan dalam bidang-bidang yang lain. Ini sangat jelas andaikan kita mau merenungkan realita para wanita di masa Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dan setelah masa tersebut.



Dari sini dapat kita sepakati, bahwa kekurangan ini tidak membuat riwayat mereka ditolak. Demikian juga dalam masalah persaksian, jika dikuatkan oleh persaksian wanita yang lain,tidak menghalangi ia menjadi hamba yang bertaqwa kepada Allah, dan menjadi hamba-hamba terbaik di sisi Allah jika mereka istiqamah dalam beragama.



Maka tidak sepatutnya seorang Mukmin menghinakan wanita dengan mengatakan mereka kurang dalam segala perkara dan lemah dalam semua perkara agama, kelemahan tersebut adalah kelemahan yang khusus dan kekurangan akal tersebut juga kekurangan yang khusus. 



Maka semestinya penjelaskan perkara ini dengan baik dan membawa perkataan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam kepada kemungkinan yang baik dan bagus.


Wallaua'lam bi sawab



Penulis: Aby Azzam

×
NewsKPK.com Update