Notification

×

Iklan

Iklan

Kades Tokona Diduga Provokasi Pacar IS Aniaya Wartawan Hingga Babak Belur

Selasa | 3/02/2021 WIB Last Updated 2021-03-02T01:22:35Z


HALSEL, - Kepala Desa Tokona Kecamatan Bacan Selatan, Kabupaten Halmaheta Selatan (Halsel), Maluku Utara. "Santy Awal" di duga kuat memprofokasi pacar sendiri untuk menganiaya wartawan hingga babak belur.



Di ketahui bahwa Santy Awal berstatus janda serta mempunyai satu orang cucu yang memiliki hubungan pacaran dengan oknum insial "(IS) berusia sekitar 30 tahun merupakan suami orang yang memiliki tiga orang anak.



Rifaldy Ishak selaku Korban adalah wartawan Sidikkasus biro halmahera selatan di aniaya pelaku bersama kapala desa saat menelpon korban dengan nada keras.



Kemudian itu korban di suruh datang ketemu kapala desa dan pacarnya sehingga korban ikut dengan tujuan konfirmasi hal tersebut namun korban di aniaya oleh saudara IS selaku pacar kades dihadapannya, tepat kejadian di samping BANK BNI pasar tabongkar ibukota Labuha (Halsel) pada hari Senin  01/03/2021, Sekira pukul 17:40 Wit, sore tadi.



Pelaku tersebut menganiaya korban dengan cara memukul korban menggunakan kursi kayu serta kedua tangan dan kedua kaki berulan-ulang kali hingga korban mengalami pendarahan di bagian hidung, telinga serta bengkak di bagian kepala, bahu dan belakang.



Dalam hal ini, korban sendiri membenarkan bahwa insiden tersebut berawal dari korban membawa proposal ulang tahun ke II Redaksi sidikkasus untuk berdonatur. Sehingga korban memberikan proposal tersebut ke kepala desa tokona "Santy Awal" pada hari minggu 28/02/2021.



Saya bawa proposal ke ibu kades tapi dia bilang belum ambil gaji jadi nanti sudah, kemudian itu ibu kades pertanyakan pacarnya (IS) sudah cerai dengan istrinya atau belum.



Sehingga saya bilang (IS) itu belum cerai dengan istrinya dengan 3 orang anak



Kemudian ibu kades cerita kalau Istri (IS) pernah datang di rumah sambil ancam dan caci maki ibu kades, jadi saya bilang ibu kades tidak usah pacaran dengan (IS) sudah. 



Hal tersebut saat di konfirmasi ke pelaku (IS) ia mengatakan bahwa, kades telfon saya dan bilang Rifaldy cerita di kades kalau saya sudah kawin dan punya anak tiga dan belum cerai serta suka minum minuman keras dan kawin banyak.



"Dia bilang saya tidak suka kalau pribadi saya ada yang campuri, jadi jangan coba-coba campuri saya punya pribadi sebab saya tidak takut dengan siapa pun." kata pelaku.



Dalam hal ini menurut pengakuan korban diri nya tidak pernah mengatakan kepada Santy Awal kalau (IS) orang nya suka mabuk dan menikah banyak.



terjadi nya insiden penganiayaan tersebut berawal dari kata-kata yang di sampaikan santy Awal ke oknum  (IS) merupakan bahasa yang di buat-buat santy awal untuk mengadu domba kedua nya.


Hal tersebut juga di katakan Muhazir Abubakar. SH, bahwa sebagai kapala desa seharusnya menciptakan kenyamanan dan ketertiban pada masyarakat serta rasa kepedulian terhadap masyarakat, bukan untuk mengadudomba kepada masyarakat hingga jatuh korban.



Kapala desa harus turut pertanggung jawabkan insiden tersebut karena hal ini berawal dari kapala desa itu sendiri. tutupnya. penulis Sukandi, (Jek)

×
NewsKPK.com Update