Notification

×

Iklan

Iklan

Pulau Sumba Punya Potensi Besar Untuk Sumber Inspirasi

Senin | 2/22/2021 WIB Last Updated 2021-02-22T05:15:37Z





 Kodi Bangedo-NTT, Demi upaya pengembangan pendidikan di Sumba Barat Daya,Nusa Tenggara Timur, (NTT). Kepala sekolah beserta Guru SMA Wailangira  mendatangkan Fathor Rahman S.Si. yang berada di bawah naungan sekaligus pendiri Jawara Foundation. Sebagai pembina olimpiade sekaligus pendiri organisasi yang telah mengantarkan siswa Indonesia untuk berprestasi hingga ke 39 negara, beliau mengungkapkan bahwa Pulau Sumba memiliki potensi besar untuk dijadikan sumber inspirasi sebagai karya ilmiah dan menjadi sumber penelitian bagi adik-adik SMA Wailangira dalam mengembangkan bakatnya. 


"Budaya Sumba khususnya di Kodi Bangedo, Kodi Balaghar, dan Kodi sangat berpotensi untuk dijadikan karya Ilmiah. Ketika saya melakukan pengamatan di beberapa kampung adat Kodi, terdapat banyak kajian ilmiah yang dapat ditelusuri, mulai dari dapur, arsitektur rumah alang, dan pemilihan bahan alam dalam membangun rumah." 


"Namun terdapat beberapa kampung adat yang mengalami perubahan nilai budaya sedikit demi sedikit akibat adanya perkembangan zaman. Sehingga perlu suatu upaya untuk menulusuri pergeseran nilai budaya yang terjadi sekaligus berupaya untuk menjaga nilai budaya asli Kodi dan Pulau Sumba yang luar biasa," ungkap Fathor Rahman.


Tidak sendiri, Fathor Rahman juga menggandeng mahasiswa Universitas Brawijaya, Arifah Ramadhani Azzah yang telah meraih prestasi di tingkat nasional maupun Internasional di empat negara yakni Cina, Kanada, Inggris, dan Rusia untuk turut serta datang ke SMA Wailangira. Begitu pun juga dua alumni berprestasi Universitas Brawijaya, Abdullah Ulwan S.Pt. dan Muhammad Yusron Hasani yang turut serta mendampingi Fathor Rahman untuk menelisik potensi siswa agar dapat mengikuti jejak prestasi hingga ke tingkat Nasional maupun Internasional.


Pada seminar yang diadakan di ruangan aula SMA Wailangira, Fathor Rahman pun menunjukkan berbagai video peserta olimpiade dari bebagai pulau di Indonesia seperti Papua, Sumatera, Jawa, Madura, Sulawesi, Kalimatan dan beberapa pulau lain yang berhasil meraih medali baik di tingkat Nasional dan Internasional pada ajang penelitian seperti Olimpiade Penelitian Siswa Indonesia (OPSI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, serta Intel International Science and Engineering Fair (ISEF) yang diselenggarakan di Amerika Serikat. 


"Siswa yang berprestasi ini datang dari berbagai latar belakang. Ada yang anak tukang becak, yatim piatu, anak kurang mampu, hingga anak yang dikenal paling bodoh dengan rekor tidak naik kelas 10 kali sekalipun, mampu dilatih dan menang asal memiliki tekad dan ketekunan yang kuat dalam meraih mimpinya," ungkap Fathor Rahman dalam seminar di salah satu sekolah menengah atas (SMA ) Wailangira.


Reporter : Mias Katoda

×
NewsKPK.com Update