Notification

×

Iklan

Iklan

Proyek Ratusan Juta Roboh, Warga Menuding ini Gagal Perencanaan

Selasa | 2/23/2021 WIB Last Updated 2021-02-23T09:05:55Z


ROTE NDAO - Proyek Pengadaan Pekerjaan Konstruksi  Penanggulangan Abrasi Pantai Telindale yang bersumber dari dana Alokasi Umum Tahun Anggaran 2020 (DAU TA. 2020)oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Rote Ndao,melalui Satuan Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang senilai  586.300.000,00 yang dikerjakan CV. YEVALMAX belum usai masa pemeliharaan akhirnya runtuh. 


Berdasarkan informasi yang dihimpun wartawan dari salah satu warga setempat Seprianus mengatakan 


Pada Selasa (23/2/2021)kurang lebih pukul  02.00 Wita dini hari tangul tersebut roboh kemungkinan diakibatkan  banjir akibat curah hujan tinggi sehingga  mengakibatkan tanggul penahan ditempat objek wisata telindale, Desa Maubesi, Kecamatan Rote Tengah,Kabupaten Rote Ndao mengalami longsor. 


Masih dikatakanya tangul penahan gelombang tersebut padahal baru dikerjakan tahun lalu,bahkan masih dalam masa pemeliharaan,sebagai masyarakat biasa saya berpikir bahwa kemungkinan pembangunan ini tidak melalui perencanaan yang matang,sehingga begitu banjir tiba langsung saja roboh ini sangat disayangkan sekali ujarnya 


Masih kata dia Anggaran ratusan juta seolah olah sia sia untuk terbawa air,kami sebagai warga sangat menyangkan hal ini keluhnya. 


Untuk Itu maka kami meminta pihak terkait segera melakukan kajian teknis materil yang digunakan ! Mengapa hal itu perlu dilakukan ? Karena seluruh material yang digunakan adalah material lokal ? Apakah ini yang disebut perencanaan yang matang ? "Memang saat ini sedang terjadi hujan yang mengakibatkan banyir namun perlu diketahui bahwa,apa yang terjadi menurut pengamatan kami sejak awal pekerjaan dilakukan terkesan asal jadi dan mengejar target tuntas" saja. 


Apalagi kejadian sekarang bukan karena faktor bencana atau force majeure sehingga hal ini tidak  bisa dijadikan alasan pada masa pemeliharaan yang sedang berjalan,namun ini akibat dari perencanaan yang sangat tidak matang ditambah material lokal sehingga hasilnya seperti ini " jika mau mengatakan bahwa robohnya proyek ini akibat bencana maka kami berharap Aparat hukum segera melakukan Uji Material" pintanya 


Sementara itu di saat yang berbeda Kontraktor pelaksana Direktur CV YEVALMAX,Matias Siokain ketika di konfirmasi Wartawan pada Selasa (23/2/2021) sore mengatakan,bahwa memang pekerjaan tersebut roboh dan itu akibat diterjang banjir dan pihaknya siap bertangung jawab,karena masih dalam masa pemeliharaan ungkap matias. 


Ketika disingung wartawan terkait perencanaan serta bahan material yang digunakan ? Kembali dijelaskan Siokain bahwa sesuai perencanaan semua material yang digunakan adalah bahan material lokal termasuk mengunakan pasir laut " itu semua pakai bahan material lokal,pasir juga demikian pasir laut dan itu sesuai kontrak perencanaan" ungkapnya . 


Pantauan NewsKPK.com

Dalam kesempatan ini usai terjadi longsor,terlihat di lokasi  Pemerintah Kecamatan, Kepala desa Maubesi,beberapa Anggota DPRD Rote Ndao, Konsultan pengawas proyek, Anggota Polsek Rote Tengah maupun Penyidik Tipikor Polres dan sat Intelkam Polres Rote Ndao,bersama sama sedang melakukan peninjuan Lokasi Proyek Roboh 


Hingga berita ini diturunkan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang,Pejabat Pembuat Komitmen(PPK) belum ada yang berhasil di konfirmasi (AL)

×
NewsKPK.com Update