LABUHA, - Salah satu kepala bidang (kabid) dinas koperasi Kabupaten halmahera selatan (halsel) provinsi maluku utara "Jabir" melakukan penghinaan dan mengusir salah satu jurnalis sidikkasus saat di konfirmasi. 16/12/2020
Sebelumnya salah satu jurnalis sidikkasus halmahera selatan (halsel) mendapat informasi lewat (via) tlfn dari ketua DPD jaringan pendamping kebijakan pembangunan (jpkp) halsel.
Rahmi mengatakan, masyarakat Dusun Tabamoi Desa Tabalema Kecamatan Mandioli Selatan, halmahera selatan (halsel) itu sudah memasukkan datanya ke dinas perdagangan dan kopersi sejak tahap pertama namun sampai saat ini belum ada satupun yang menerima bantuan tersebut. Kata;, (Rahmi),.
Setelah mendapat informasi tersebut salah satu jurnalis halmahera selatan mendatangi kantor perdagangan dan koperasi untuk mengkonfirmasi data tersebut.
Lanjut dia, Namun saat di pertanyakan data tersebut ke salah satu kepala bidang (kabid) dinas koperasi "Bapak Jabir" dengan dana keras seperti terdengar dalam rekaman suara milik jurnalis yang bersangkutan serta melakukan penghinaan dan menarik serta mendorong-dorong jurnalis hingga keluar ruangan saat mau di konfirmasi.
dengan begitu salah satu pegawai di dinas koperasi halsel yang ngga di ketahui (namanya) mengancam apabila jurnalis tersebut menulis berita apa yang di sampaikan barusan maka jurnalis tersebut sekalipun bersembunyi dalam batu tetap akan di cari dan di sobek-sobek gale-gale perutnya. Rabu 16/12/2020 sekira pukul 15:23 Wit.
Penghinan dan pengusiran jurnalis saat mengkonfirmasi di saksikan oleh ke tiga (3) orang pegawai koperasi halsel serta salah satu ibu-ibu yang
Ngga di ketahui (namany) dan salah satu teman jurnalis, "Sandi" beralamat Desa Tomori Kecamatan bacan halmahera selatan (halsel) jalan puskesmas Tomori.
Ancaman tersebut dari pegawai dinas koperasi bukanlah pertama kalinya namun sebelumnya juga sudah ada ancaman lewat sms yang di ketahui juga oknum pegawai dinas koperasi.
saat jurnalis sidikkasus merilis berita terkait data masyarakat halmahera selatan sebagai pemohon penerima bantuan UMKM yang datanya di kirim ke kementrian koperasi merupakan data sebelum tahun 2020 sehingga sebagian besar masyarakat tidak mengetahui.
Hal tersebut di katakan salah satu pegawai honor di kantor dinas koperasi yang ngga memberitahukan (namanya). penulis Sukandi ( tim)
