Notification

×

Iklan

Iklan

Kupas "Indigo", Fenomena Khurafat yang Membahayakan Akidah Umat.

Jumat | 10/16/2020 WIB Last Updated 2020-10-16T03:14:47Z

Aceh - Realita istilah "Indigo", menjadi konsumtif wacana yang menarik untuk dibahas,selain menarik paradigma berfikir yang beraneka ragam,membahas "indigo" atau yang lebih dikenal dengan istilah indra ke enam, adalah perkara penting untuk di tasfiyyah ( di murnikan)


Indigo atau indra ke 6 merupakan keadaan seseorang,dimana ia mengetahui sebahagian perkara ghaib diluar kemampuan manusia pada umumnya,semisal, dapat melihat sosok makhluk abstral atau golongan jin,mengetahui isi pikiran lawan bicara,menerka masa depan dan perkara ghaib lain nya.



Keadaan demikian menurut sebagian Ulama, merupakan keadaan syaitaniyah yang dapat digolongkan suatu  penyakit,maka  diwajibkan bagi seseorang yang terjangkiti untuk memohon kesembuhan kepada Allah agar dilepaskan dari kekuasaan syaitan pada dirinya melalui ruqyah dan dzikir serta doa yang sesuai anjuran Nabi Shalallahu alaihi wasallam.




Dalam karakteristik realita syar'i,sebuah keterangan yang datang dari kitab suci al-quran dan As-sunnah adalah hal yang benar dan wajib kita percaya,begitu pun hal nya perkara ghaib,dalam kepercayaan umat islam,hanya Nabi lah yang memiliki kemampuan diatas dengan bimbingan wahyu dari Allah Azza wajalla semata,sedangkan dalam aqidah Islam,tiada nabi setelah baginda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam.



Al-qur'an surat Al-jin 26-27,Allah menegaskan,


عَالِمُ الْغَيْبِ فَلَا يُظْهِرُ عَلَى غَيْبِهِ أَحَدًا ( ) إِلَّا مَنِ ارْتَضَى مِنْ رَسُولٍ فَإِنَّهُ يَسْلُكُ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ رَصَدًا


“Dia adalah Tuhan yang mengetahui yang ghaib, dan Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya. Sesungguhnya Dia Mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan dibelakangnya.” (QS. Al-Jin: 26 –27)



Berdasarkan ayat diatas,Allah Azza wajalla menegaskan tidak akan memperlihatkan kepada seorang pun perkara yang ghaib,kecuali kepada para Nabi dan Rasul yang di Ridhoi-Nya,jelas, mustahil bagi manusia biasa dapat melakukan hal tersebut,melainkan bimbingan  yang datangnya dari syaitan yang berserikat dengan manusia,dan membisikan melalui buhul-buhul agar manusia melakukan perbuatan yang mungkar.



Kekinian,fenomena yang kerap muncul di tengah masyarakat, banyaknya pengakuan mereka yang sesumbar mengklaim dirinya mengetahui perkara ghaib,bahkan lebih konyol hingga kebablasan,ada seseorang indigo yang mengaku dapat berinteraksi dengan golongan malaikat ?.



Bagaimana mungkin,yang pada dasarnya malaikat hanya melakukan tugas yang sangat penting guna menyampaikan wahyu kepada Nabi dan Rasul,dan tentunya perkara-perkara tersebut telah terputus pada masa diutusnya Rasulullah Shalallahu alihi wasallam sebagai Nabi akhir zaman.



Allah Ta’ala berfirman ;


إِنَّهُ يَرَاكُمْ هُوَ وَقَبِيلُهُ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْ


“Sesungguhnya dia (iblis) dan kabilahnya (semua jin) bisa melihat kalian dari suatu tempat yang kalian tidak bisa melihat mereka.” (QS. Al-A’raf: 27).



Menelaah isi ayat diatas,dapat disimpulkan,sesungguhnya disinilah peran utama jin kafir melakukan metode tipu daya  menggiring manusia kepada lembah kesyirikan,sehingga manusia tertipu dengan hakikatnya,tentunya, golongan jin kafir melakukan hal tersebut bukan tanpa tujuan, jelas dalam sumpah Iblis dihadapan Allah, bahwa ia akan menyesatkan anak Adam dari jalan yang lurus.



Salah satu realisasi iblis yang telah nyata, yaitu dengan memunculkan anak-anak indigo,menjadi fase awal khurafat dan embrio kesyirikan,yang pada akhirnya, manusia akan meyakini ada yang lebih berkuasa selain Allah,sehingga mereka menggantungkan harapan serta keyakinan kepada para indigo,yang mereka anggap memiliki kemampuan melampaui batas kemampuan manusia pada umumnya,sedangkan tanpa disadari,mereka telah jauh terjerumus dalam kesesatan yang nyata.


Allahu a'lam bi sawab..


L/p: Aby azzam

×
NewsKPK.com Update