Notification

×

Iklan

Iklan

Keren, Limboto Tuan Rumah 4Th Internasional Coconut Festival.

Rabu | 9/23/2020 WIB Last Updated 2020-09-22T23:47:54Z
Rusthamrin Haris Akuba, Selaku Pengurus Koalisi (Kopek) Indonesia Perwakilan Gorontalo.


KABGOR, - Kecamatan Limboto, Ibu Kota Kabupaten Gorontalo (Kabgor) menjadi tuan rumah pelaksaan 4th Internasional Coconut Festival Tahun 2020.

Exhibition of the 4th ICF with the theme: "Coconut For Better Life In Pandemi Covid-19" yang  dipusatkan di Taman Budaya Limboto, Kelurahan Kayubulan, Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, Selasa (22/09/2020)

Dalam kegiatan tersebut menghadirkan Bonsai Kelapa oleh 500 anggota asosiasi Bonsai Kelapa Gorontalo.

Rusthamrin Haris Akuba, selaku pengurus Koalisi Kabupaten Penghasil Kelapa (Kopek), Indonesia perwakilan Gorontalo mengatakan, kegiatan ini setiap tahun di lakukan,  pertama di Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riua, kedua, di Kabupaten Lingga, ketiga di Karangasem Provinsi Bali dan keempat di Kabupaten Gorontalo dan dipusatkan di Limboto.

Lanjut Rusthamrin, festival kelapa ini dirangkaikan untuk merayakan hari kelapa Se Dunia juga merayakan atau memperingati Hari Ulang Tahun Kabupaten Gorontalo yang Ke -347 tahun yang puncaknya pada tanggal 26 November tahun 2020.

Tema kegiatan ini, " Coconut For Better Life In Pandemi Covid-19"

Artinya bahwa kelapa untuk kehidupan lebih baik pada masa pandemic Covid-19, tujuannya adalah untuk membangkitkan  kembali kejayaan kelapa, selama era pandemic Covid-19, ” kata Rusthamrin.


Pada era pandemic itu, perekonomian kita mengalami kemunduran dan pertumbuhan ekonomi menurun, pengangguran meningkat. “ Nah, Bagaiamana dengan Kelapa, maka kita bangkitkan lagi ekonomi rakyat, sesuai tema kegiatan Kelapa dunia tahun ini, ” Jelasnya.

Saat ditemui awak media ini pada pembukaan kegiatan dipelataran Taman Budaya Limboto
Dia menambahkan, karena masih pandemic, festival ini pesertanya terbatas diikuti oleh peserta lokal, Peserta luar, karena masih pandemi tidak memungkinkan berpartisipasi, tapi mereka akan berpartisipasi dalam kegiatan seminar, “ Tapi pada pameran ini, seluruh kecamatan di Provinsi Gorontalo ikut serta, ” tambah Rusthamrin.


Yang menarik, ungkap Rusthamrin, tema khusus pada pameran kali  ini adalah Bonsai Kelapa yang belum pernah ada di dimana pun, di dunia pun belum pernah ada sama sekali, “ Yang ada hanya baru di Limboto Kabupaten Gorontalo, Kita melaksanakan temanya bonsai Kelapa, Bayangkan kelapa itu dijadikan Bonsai, ” ungkapnya.

Nah, dari satu butir kelapa yang biasa harganya Rp. 1500, setelah dibuat bonsai, hargnya mencapai Rp. 5 juta per satu bonsai kelapa,  “Jadi, memang ada nilai tambah luar biasa, kemudian karena pandemi, kelapa ini dibuat dan dimodif menjadi seni sehingga menambah pendapatan dan tentunya juga produk-produk lain yang dikembangkan melalui kelapa, ” Bebernya.

Dia pun berharap, dengan adanya festival kelapa, pertama  makin memperkenalkan manfaat kelapa bagi kehidupan manusia, kedua, memberi semangat bagi petani dimana saja berada, bahwa era pandemi kelapa itu bisa Berjaya dengan berbagai produk yang dihasilkan.

“ Apakah dia menjadi asesoris,produk lain, yang bisa mendatangkan pendapatan petani, kita ingin membangkitkan lagi kelapa menuju kejayaan kelapa Indonesia, " harapnya.

Kepala dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat Pomalingo,

Ditempat yang sama, Kepala dinas Pertanian Kabupaten Gorontalo, Rahmat Pomalingo, mengatakan, festival internasional kelapa khusus tahun ini dilaksanakan di Kabupaten Gorontalo. Karena kondisi pandemi covid-19, dilaksanakan internal khusus Provinsi Gorontalo. Hal ini kata dia, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terutama mengendalikan penyebaran covid-19.

Tapi bagi rahmat, untuk acara-acara lain tetap diikuti oleh seluruh anggota Kopek dan seluruh pemerhati kelapa, baik itu, Nasional maupun Internasional.“ dengan cara kita melakukan Vicon atau Wibiner hari ini yang sekaligus dirangkaikan dengan pembukaaan festival kelapa, " kata Rahmat.

Yang menarik hari ini, Kata Dia, Pak Bupati Nelson Pomalingo selaku Ketua Kopek akan membukanya dari Jakarta kemudian acaranya di tanam Budaya Limboto. “Untuk acara seremoni pembukaaan di tanam budaya tapi diikuti oleh semua peserta seminar, ” tambahnya.

Kenapa demikian, Kabupaten Gorontalo tetap konsisten, walaupun pandemi kita tidak bisa berhenti, Jangan karena pandemi semua berhenti, oleh karena itu kata Rahmat, banyak cara dilakukan untuk mengembalikan kejayaan kelapa.
 “ Selama pandemi kelapa memang harga kelapa menurun, tetai dengan adanya kreatifitas pembuatan bonsai kelapa, bayangkan satu butir kelapa hargnya dari 250 ribu sampai 5 juta Karena kreatifitas, masa pandemi mereka di rumah, para penggiat kelapa di rumah, karena di rumah mereka melakukan kreatifitas,” Tukasnya

Sehingganya, karena seni dan kreatifitas maka kejayaan dan bangkitnya kelapa terlihat, " Bayangkan hari ini, peserta pameran bonsai kelapa 200 kimunitas dan ini sangat luar biasa. Insya allah, kedepan dengan festival kelapa ini bagaimana membangun kelapa dan mengambalikan kejayaan kelapa sesuai tema hari ini, ” Tandasnya.

(Id/W!)
×
NewsKPK.com Update