Kaur, Bengkulu - Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakayat (PUPR) Kabupaten Kaur membangun sejumlah sarana prasarana penyedian air bersih salah satunya di Desa Cinta Makamur, Kecamatan Muara Sahung, Kabupaten Kaur Bangunan tersebut melalui Anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Afirmasi APBD Kabupaten Kaur Tahun 2019.Dengan Total Dana Rp 400.000.000,-
Namun sayang bangunan ini tidak dapat di fungsikan alias tidak dapat di nikamati azaz manfaatnya oleh warga setempat. Hal ini di katakan salah satu warga Setempat Asnaini Kepada awak media, Minggu 09 Agustus 2020.
"Saya Sudah 4 bulan di sini mas dan setahu saya belum pernah hidup apalagi mau di nikamati airnya. Menurut informasinya sumur bor ini tidak ada air tapi kata suami saya sebelum saya balik sini, Dulunya ada airnya tapi kecil. Ya kini manfaatnya di jadikan anak-anak tempat cari sinyal untuk mengerjakan tugas sekolah mereka. Biasanya di waktu sore dan malam anak-anak nongkrong di atas tower itu" Ujarnya Asnaini yang juga kebetulan lokasi tower sumur bor itu di depan rumahnya.
Hal Senada Juga di katakan Pjs Kepala Desa Cintak Makmur Jasudin di Hari yang sama, Dulunya airnya ada tapi kecil, ya sekarang itu tidak bisa di funsikan lagi.
" Bangunan Sumur Bor itu di bangun oleh PUPR Kaur di tahun 2019. Ya dulu itu ada airnya tapi kecil, dan sampai sekarang bangun itu tidak ada airnya. Paling fungsinya tempat anak-anak cari sinyal untuk mengerjakan tugas sekolah mereka di kala sore dan malam hari, ya cuma itu fungsinya. Tentunya kami berharap kepada PUPR kabupaten kaur yang membidanginya untuk di perbaiki. Kan rugi dananya sudah besar tapi tidak ada manfaatnya, Masyarakat sini sangat membutuhkan ketersediaan air bersih apalagi di musim kemarau" Jelasnya.
Sementara Kepala Dinas PUPR Kaur Hiftahrio Syahfutra, ST.MSI
Melalui Kepala Bidang Cipta Karya PUPR Kaur Doni Eka Putra ST M,Si Pihaknya akan turun kelapangan untuk memastikan kendala dari pada Sumur Bor tersebut. Selasa 11 Agustus 2020 di ruang kerjanya.
" Ya memang benar itu bangunan PUPR di Tahun 2019, saat PHO dulu ada airnya, bahkan kita cek di titik aliran terakhir itu airnya mengalir, dan itu kita sudah serahkan ke pihak Desa setempat. Dan kalau adanya seperti itu kita akan kroscek dulu kelapangan apa kendalanya. Kalau bisa di perbaiki kita perbaiki nanti. Ya namanya juga barang elektronik ini harusnya memang dirawat" Terang Doni. (SUMANTRI)
