Notification

×

Iklan

Iklan

Terkait Pasien Covid-19 Di RSUD Perdagangan,Ratusan Warga Tanjung Hataran Lalukan Aksi Demo

Senin | 7/06/2020 WIB Last Updated 2020-07-06T06:59:48Z

Simalungu Sumut -Ratusan warga Nagori Tanjung Hataran Kecamatan Bandar Huluan, melakukan aksi unjuk rasa damai mempertanyakan kejelasan nasip warga Tanjung Hataran yang saat ini di isolasi di RSUD Perdagangan,Senin 06 Juli 2020.

Pada aksi tersebut masyarakat sempat memprotes pihak Gugus Covid-19 yang mengisolasi 17 orang warga tanjung hataran di RSUD Perdagangan,dan sudah satu bulan tidak ada kejelasan,sementra warga yang di Isolasi dalam keadaan sehat walafiat.

Seperti dijelaskan Yono dan Iwan,dua orang warga Tanjung Hataran tersebut merupakan pasen covid-19 yang suda di dikembalikan pada keluarganya oleh Gugus Covid-19,pada penjelasnya kedua mengatakan," kami di isolasi selama 18 hari di Batu 20,selama kami diisolasi tidak ada perawatan khusus yang kami terima,dan kesehatan kami di sana setabil,setiap hari kami di kasi dua butir pitamin C saja,seharusnya bila warga dibawa ke rumah sakit sudah melebihi 14 hari dipulangkan,jelas keduanya.

“Saat ini banyak anak-anak yang terlantar akibat orang tuanya di isolasi,hanya beras lima kilo gram saja yang di beri  pemerintah pada keluarga yang di tinggalakan,sementara kebutuhan mereka yang lain tidak di berikan,bahkan banyak anak2 yang tidak bisa mendafar sekolah akibat orang tuanya di isolasi,ada 13 orang lagi yang di isolasi di RSUD perdagangan dan 22 orang di Batu 20,"kata Mawar.

"Warga yang di isolasi semuanya keadaan sehat bang,kalu tak percaya sama2 kita Vidiocall,katanya,Rianto SE yang coba di hubungi saat itu,terlihat sangat sehat saat berbicara pada Vidiocall,sembari bersalam rindu pada warga Rianto mengatakan,"kami disini semunya sehat-sehat dan ingin segera pulang,kata Rianto SE.

Nagori Tanjung Hataran masuk daerah klaster paparan COVID-19 dengan jumlah pasien terbanyak di Kabupaten Simalungun,ada sekitar 40 orang telah dinyatakan positif terpapar COVID-19 dan puluhan orang lainnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP).

Dalam unjuk rasa tersebut, warga berteriak sembari meminta Pemkab Simalungun dan Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 agar tidak menjadikan daerah mereka sebagai percontohan COVID-19,warga tidak yakin dengan kinerja GTPP COVID-19 Simalungun atas penetapan pasien positif COVID-19.

Dengan alasan itu warga mendesak Pemkab Simalungun dan GTTP COVID-19 memulangkan setiap orang yang disebut pasien COVID-19,tak hanya itu warga juga memintah agar Gubernur Sumatera Utara Edi Ramayadi memberikan perhatian pada rakyat kabupaten simalungun yang saat ini merasa terjolomi,"kami berharaf Gubernur Sumatera Utara Edy Ramayadi melakukan kebijakan untuk menyelesaikan masalah,dan memintah agar Gubsu memberi tidakan terhadap JR Saragi.



Aksi demo yang mulai dilakukan pada pukul 10.00 Wib, mendapatkan pengawalan ketat dari personil Polres Simalungun,personil Kodim 0207 Simalungun dan Satpol PP,sampai berita ini kami sampaikan pada redaksi,reporter kami belum mendapatakan keterangan dari Tim Gugus Covid-19 Kabupaten Simalungun,(R01).
×
NewsKPK.com Update