Notification

×

Iklan

Iklan

Parah! Pengerjaan Rabat Beton 2019 Nagori Dolok Maraja

Selasa | 7/14/2020 WIB Last Updated 2020-07-14T10:24:59Z

Simalungun-Sumut. Diduga ingin memperkaya diri sendiri dan mengambil keuntungan berlebih, proyek rabat beton berlokasi di Kampung Bintang Maria Huta V Nagori Dolok Maraja Kabupaten Simalungun, dikerjakan tidak sesuai bestek dan terkesan asal jadi.

Pantauan awak media dilokasi serta informasi yang dikumpulkan dari warga yang tidak ingin disebut namanya mengatakan, rabat beton yang kondisinya saat ini telah compang camping yang menelan anggaran puluhan hingga ratusan juta dari Dana Desa, sangat disayangkan.

"Kalau seingat kami proyek itu dikerjakan pada tahun 2019, waktu itu yang mengerjakan ( tukang bangunan) orang Kampung Bahapal", ujar beberapa warga.

Kekecewaan warga terlihat jelas dengan kondisi rabat beton yang saat ini telah mengalami kerusakan, hampir disepanjang jalan rabat beton dengan panjang lebih kurang 100 meter terlihat berlubang dan mengalami pecah.

Masih warga, ada ketidak sesuaian yang mereka lihat saat proyek tersebut dikerjakan, dimana langkah awal pengerjaan, jalan tersebut ditimbun dengan tanah.

Tentu hal ini tidak sesuai dengan bestek yang seharusnya, dimana kekuatan pondasi tidak ada, lucunya juga menurut warga, setelah baru hitungan minggu dikerjakan, lapis plastik sebagai alas cor beton mulai terlihat.

"Kalau kita perkirakan, tentu ketebalan rabat beton itu tidak sesuai, yang kami ingat di plank pengerjaan, ketebalan mencapai 15 Cm, kalau untuk anggaran sudah tak ingat lagi kami, tapi yang jelas besarlah", ucap salah seorang warga yang biasa dipanggil Batu.

Terpisah, Sahrul Nasution SH, Ketua, Lembaga Pengkajian Dan Penungkatan Kapsitas Pemerintah ( LPPKP ) Sumatera Utara, saat dimintai pendapatnya mengatakan, persoalan rabat beton yang dikerjakan Pangulu Dolok Maraja Kecamatan Tapian Dolok, Rusli S.Pd.I telah disampai warga kepada dirinya.

Menurutnya, dari hasil investigasi dan dari dokumen yang telah dikumpulkan, secara teknis dan hasil kerja yang dilakukan pangulu dan Tim Pelaksana Kerja ( TPK ) sangat tidak sesuai.

Hal ini akan segera ditindak lanjuti, LPPKP akan segera melakukan konfirmasi dengan Dinas PNM dan Inspektorat Kabupaten Simalungun.

"Kalau hasil kerja pangulu seperti ini, artinya, Dinas PNM dan Inspektorat apakah benar sudah melakukan pengawasan dan memeriksa, sebab yang seharusnya mereka, setelah proyek tersebut selesai harus turun kelapangan untuk memeriksa", ujarnya.

Disamping itu, kalau dalam tenggat perawatan, mungkin proyek rabat beton Nagori Dolok Maraja sudah melewati masa perawatan, namun dari pengaduan masyarakat bahwa baru hitungan minggu saja mulai terlihat rusak hingga plastik alas rabat beton sudah terlihat.

"Ya saya ulangi lagi, kami akan segera menindak lanjutkan persoalan ini, sebagai Social Control kita harus membantu warga", pungkasnya. (RU/Tim)
×
NewsKPK.com Update