Notification

×

Iklan

Iklan

Dampak Aktifitas Galian C Gunung Merah Bobong, PR Yang Belum Terselesaikan

Rabu | 7/01/2020 WIB Last Updated 2020-07-01T14:39:58Z

BOBONG - Nampaknya Pemerintah Daerah Kabupaten pulau Taliabu memiliki Pekerjaan Rumah (PR) yang amat serius Dan belum dapat diatasi selama lima tahun terakhir, salah satunya adalah penanganan dampak galian c yang menyebabkan tumpukan pasir pada draenase maupun badan Jalan dan menimbulkan genangan air.

Amatan media ini, meskipun aktifitas galian C di gunung merah telah dihentikan, namun dampak galian C Gunung merah itu masi menjadi masalah ditengah tengah masyarakat bobong, terutama yang berada di dusun Salenga.

Hal ini disebabkan kerap terjadi penyumbatan draenase sepanjang ratusan meter pada draenase dikawasan gunung merah dan draenase di wilayah pemukiman padat penduduk dusun salenga.

Penyumbatan draenase akibat tertimbun galian C ini menyebabkan Air yang seharusnya berada di draenase bergerak keluar melalui badan jalan dan menggenang di kawasan pemukiman penduduk.


Kondisi ini bukanlah hal baru, sebab sudah sering terjadi dikala hujan lebat sejak Masa pemerintahan Sugeng Haridjono selaku karteker bupati Kabupaten Pulau Taliabu hingga berganti ke masa pemerintahan Bupati Aliong Mus yang tinggal menghitung bulan akan segera berakhir.


Penanggulangan dampak galian c ini belum pernah melibatkan pihak rekanan yang beraktifitas melakukan galian c diwilayah setempat, melainkan dilakukan instansi terkait berupa BPBD dan dinas PUPR dengan cara cara yang sama dari tahun ke tahun, yakni memindahkan galian c dari draenase maupun dari badan jalan.


Walhasil, setiap terjadi hujan lebat, draenase dan badan jalan terus tertimbun material galian c dan dinas terkait hanya malakukan pencegahan yang sama yaitu menggali dan memindahkan material pasir dari got dan badan jalan.


kondisi ini banjir dan genangan Air pada sejumlah titik di ibu kota bobong ini akhirnya mendapat sorotan dan perhatian komisi III Deprov malut , maupun pemerintah propinsi yang atas kordinasinya untuk terjunkan tim propinsi Malut yang dipimpin BPBD propinsi malut untuk meninjau dampak banjir dibobong selama ini.


Bahkan Kepala BPBD kabupaten pulau Taliabu, Sutomo teapon juga membenarkan agenda pemprov tersebut Dan ia berharap, kehadrian pemprov ditaliabu akan berdampak terhadap peningkatan dan perbaikan fasilitas umum,  terutama jalan dan jembatan disamping bekingan anggaran propinsi untuk kepentingan pembangunan di taliabu yang selama ini terkesan dianaktirikan.


"BPBD dan Anggota Dewan Propinsi  katanya  mau datang. jang cuma fokus di saluran, tapi ada pembangunan pembangunan lain yang harus fokus juga. Karena Taliabu juga ini maluku utara, Jangan cuma pada saat banjir  cuma di lihat salurannya dimana, tapi harus lihat jalan dan jembatan sehingga mungkin  juga bisa tambahkan anggaran dari propinsi juga" jelas Sutomo.

 *(Jk)*
×
NewsKPK.com Update