Notification

×

Iklan

Iklan

Diduga Pungli Dr. Ahmad, Alasan Tak Ada Anggaran, RS Pratama Bisui Minta Rp 30.000 Untuk sekali Pembuatan SKD

Senin | 6/15/2020 WIB Last Updated 2020-06-15T13:16:06Z

LABUHA- Direktur Rumah Sakit Pratama Desa Bisui, Kecamatan Gane Timur Tengah, Kabupaten Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara 'dr.Ahmad' mematok harga Rp., 30.000 untuk sekali pembuatan Surat Keterangan Dokter (SKD)

Hal itu di akui Dirut RS Pratama Desa Bisui dr Ahmad setelah sejumlah warga merasa resah dengan biaya pembuatan SKD yang mestinya di gratiskan

Saat di Konfirmasi Dirut RS Pratama Bisui dr Ahmad beralasan bahwa biaya pembuatan SKD yang di bebankan ke Warga itu karena tidak adanya anggaran rutinitas yang di dapat oleh RS Pratama Bisui

Sehingga dirinya berinisiatif melakukan pungutan kepada warga yang melakukan pembuatan SKD untuk kebutuhan pembelanjaan tinta dan kertas

"Jadi gini pak, kami patok harga 30.000 untuk pembuatan SKD itu untuk membeli kertas, tinta dan lain-lain, karena kami di RS ini tidak ada anggaran Rutin makanya kita mau pake uang dari mana jika kertas kita habis?"tutur Dirut RS Pratama Bisui dr Ahmad melalui sambungan telepon.senin(15/6/20)

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) Hj Hasna Muhammad geram atas ulah Dirut RS Pratama Desa Bisui itu, Melalui sambungan telepon, Kadinkes tegaskan tidak ada biaya yang di bebankan kepada warga untuk menerbitkan SKD di setiap rumah Sakit maupun Puskesmas di seluruh wilayah Halmahera Selatan

"Gratis!! Sekali saya tegaskan itu tidak benar, pembuatan SKD itu gratis, dan di Setiap RS di Halsel maupun Puskesmas itu ada anggaran Rutinnya tinggal saja mereka yang mengurusnya di Kabupaten, jadi tolong ingatkan kepada warga bahwa itu gratis"Tegas Kadinkes Halsel Hj Hasna Muhammad

Selain itu Kadinkes juga bakal mengevaluasi Dirut RS Pratama Desa Bisui dr Ahmad lantaran di nilai kebijakannya merugikan warga sekitar RS Pratama "nanti saya panggil itu Dirutnya"singkat Hj Hasna Muhammad (Tim)
×
NewsKPK.com Update