Notification

×

Iklan

Iklan

Botol Bekaspun jadi Bernilai Ekonomis, di Tangan Warga Binaan Rutan Pelaihari

Jumat | 5/22/2020 WIB Last Updated 2020-05-22T08:59:16Z

Tanah Laut - Di tengah aktivitas menjalankan ibadah puasa ramadhan, tak menyurutkan semangat Miftahurrahman dan 6 WBP Rutan Pelaihari lainnya untuk berkreasi membuat kerajinan kursi sofa dari limbah. Limbah yang digunakan yaitu botol minum bekas yang mereka kumpulkan dari sisa-sisa minuman yang ada di dalam lingkungan rutan.

Untuk membuat satu kursi berdiameter 50 cm, membutuhkan 28 botol plastik. Botol-botol tersebut direkatkan dengan lem dan lakban.

Bagian atas botol direkatkan triplek yang sudah dipotong sesuai bentuk sopa, kemudian seluruh permukaannya dibalut dengan spon. Terakhir, botol-botol yang dibalut spon tersebut ditutupi dengan sarung sofa. Warnya tergantung selera.

Menurut Miftahurrahman, meskipun dari bahan bekas sofa yang mereka buat tidak kalah kualitasnya dengan sofa yang ada dijual di pasaran. "Kami jamin sofa ini tidak mudah rusak karena terbuat dari botol sehingga tidak mudah menyusut" jelasnya.

Kepala Subsie Pelayanan Tahanan, M. Fahrurrazi mengungkapkan bahwa pembuatan sofa dari limbah ini merupakam program pembinaan Rutan Pelaihari untuk warga binaan pemasyarakatan. "Memang setiap tahun narapidana berada di dalam rutan selalu dilakukan pembinaan terutama berbagai kerajinan tangan, supaya setelah bebas nanti mereka bisa memiliki keahlian dan bisa mengembangkan usaha lainnya. Untuk kerajinan tersebut yang mereka lakukan selama ini, dikerjakan secara manual tanpa adanya mesin otomatis," ungkapnya.

Sementara itu, Karutan Pelaihari, Budi Suharto sangat mengapresiasi kreativitas warga binaannya itu. Ia sangat senang dengan hasil karya warga binaannya tersebut dan berencana akan memasarkannya. " Saya merasa puas dengan hasil karya mereka, disamping memiliki nilai jual secara tidak langsung juga mengurangi sampah plastik yang ada di Kota Pelaihari" ujarnya.(Humas Rutan/Her)
×
NewsKPK.com Update