Notification

×

Iklan

Iklan

Komunitas Bersepeda Sehat Tanah Laut Berbagi Sembako.

Rabu | 4/22/2020 WIB Last Updated 2020-04-22T10:48:36Z

Tanah Laut -Bola mata Abraham warga miskin yang di sambangi Komonitas Bersepeda Sehat (Kombes) TaLa itu pun langsung berkaca kaca,betapa tidak dirinya (Abraham)merasa kaget tanpa ada pirasat apa apa dirinya mendapat bantuan sembako dari Kombes TaLa tersebut.


Sejak terbentuk beberapa tahun lalu hingga sekarang, keluarga besar Komunitas Bersepeda Sehat (Kombes) Tanahlaut tetap aktif mengayuh pedal. Termasuk menjelajahi perkampungan dan menyapa warga kurang mampu.

Seperti pada Rabu (22/4/2020) sejak sekiar pukul 07.30 Wita mereka kembali blusukan. Kali ini mereka blusukan ke pinggiran wilayah Kota Pelaihari, di antaranya di wilayah Sawahan/Bramban.

Tak sekadar menyapa miskin di kawasan padat penduduk tersebut, rombongan Kombes yang dipimpin H Endang Agustina didampingi Muhammad Noor (Nurdin) sekaligus berbagi. Mereka menyerahkan sembako.



"Terima kasih banyak Pak, terima kasih," ucap lirih Abraham, warga miskin yang bermukim di lingkungan RT 20 Bramban.

Lelaki lanjut usia itu semula heran ketika melihat belasan pesepeda mendatangi kediamannya. Namun keheranannya berubah keceriaan setelah Endang Agustina menyerahkan paket sembako kepadanya.

Lebih dari itu, Endang spontan juga merogoh dompetnya dan memberi uang kepada Abraham. Ia prihatin melihat kondisi lansia tersebut yang sebatangkara mengarungi kehidupan di tengah usia yang telah senja.

"Sembako yang kami beri tak banyak, tapi semoga bisa bermanfaat dan membantu meringankan beban hidup saudara-saudara kita yang hidupnya pas-pasan" ucap Endang.

Ia mengatakan sedikitnya 200 unit paket sembako yang disiapkan untuk dibagikan kepada warga miskin yang ada di seputaran wilayah Pelaihari. "Ini kegiatan kami yang kedua dan akan terus berlanjut hingga Ramadan nanti," tandasnya.

 Abraham menuturkan dirinya tak memiliki siapa-siapa lagi. Pada 2017 lalu sang istri meninggal dan sejak itu pula dirinya hidup sebatangkara karena ia tak memiliki anak.

Guna mencukupi kebutuhan keseharian, Abraham menjadi buruh angkut barang menggunakan gerobak dorong (gelendeng). Tiap hari pasar (Senin) ia mendorong barang dagangan milik keponakannya ke Pasar Pelaihari yang berjarak sekitar dua kilometer.

Atas jasanya itu, ia mendapat upah sebesar Rp 20 ribu. Aktivitas itu hanya mampu ia lakoni sepekan sekali karena fisiknya kian lemah.

Guna mencukupi kebutuhannya, ia mengandalkan uang sewa rumahnya. Abraham rela menempati bilik kecil di sisi kanan rumahnya, sedangkan bangunan utama rumahnya ia sewakan.

Karena itu ia mengaku sangat bersyukur ketika mendapatkan rezeki dadakan berupa paket sembako dari Komunitas Kombes. Setidaknya bahan pangan itu bisa untuk menambah persediaan makanannya.tuturnya dengan nada lirih(Heryand)
×
NewsKPK.com Update