Notification

×

Iklan

Iklan

Corona...Dibalik Kebijakan, Dilema dan Jeritan Rakyat Kecil

Rabu | 4/01/2020 WIB Last Updated 2020-04-01T05:09:56Z

Aceh Tamiang - Beberapa kebijakan yang diberlakukan pemerintah terhadap antisipasi penyebaran virus covid-19,dinilai sangat efektif, serta menjadi langkah paling ampuh dalam mengatasi penyebaran wabah mematikan tersebut.


Namun,adakah jaminan bahwa kebijakan-kebijakan yang telah disuarakan oleh para petinggi di negeri ini,dapat menjadi metode penyelesaian masalah yang paling ampuh,atau  sebaliknya,aturan-aturan yang  diberlakukan,menjadi "dilema" yang bakal dirasakan rakyat kecil,sehingga menimbulkan masalah baru bagi mereka.


Melihat jauh dampak dari kebijakan pemerintah dalam memerangi virus corona terhadap stabilitas ekonomi rakyat kecil, rakyat berpenghasilan harian,para  buruh,Wartawan, pedagang, petani,kuli bangunan, driver ojol, dan pekerja wiraswasta dan lain-lain.


Terhadap kondisi tersebut, seharusnya pemerintah memiliki beragam solusi dalam menjamin kebutuhan rakyat yang tertahan usahanya, agar mereka tidak kelaparan ditengah ganasnya wabah corona ini.


Agar dipahami, tiap-tiap kepala keluarga memiliki tanggung jawab besar dalam memenuhi nafkah keluarganya, berupa kebutuhan sandang dan pangan ,belum lagi memenuhi kebutuhan susu dan popok untuk anak-anak mereka yang masih bayi dan balita.


Sedangkan, situasi saat ini mengharuskan mereka perlahan memberhentikan pekerjaan dan tugas-tugas nya,hingga membuat omzet dan penghasilan mereka menjadi terganggu bahkan lumpuh,jika hal tersebut dibiarkan,maka akan menimbulkan krisis finansial ditengah-tengah masyarakat yang panik.


Hampir saja rakyat frustasi memikirkan cara menghasilkan uang didalam menghadapi bencana wabah ini,jangankan kebutuhan skunder,memenuhi kebutuhan pokok saja, dalam kondisi saat ini merupakan suatu yang sulit,dan semakin sulit jika tanpa dukungan pemerintah.


Wahai sang penguasa... dimana lagi rakyat akan mengais rejeki,  demi memenuhi kebutuhan keluarga,saat ini rakyat tak mampu memenuhi 'stok' kebutuhannya, walaupun rakyat sadar, bahwa rejeki datang dari Tuhan Yang Maha Esa.


Wahai Penguasa...menghapus pembayaran kredit kendaraan bermotor selama 1 tahun, tidak terlalu berpengaruh terhadap kebutuhan harian pekerja kuli tinta, kuli bangunan, pedagang,tukang ojek, tukang becak, karyawan rumah makan kecil dan lain sebagainya.


Banyak rakyat yang mungkin tidak memiliki cicilan kredit kendaraan,rumah kpr,dll,namun tetap saja mereka  ''menjerit" memikirkan kebutuhan harian yang kian hari kian sulit ditengah keterpurukan finansial.


Kami katakan kepada para  penguasa negeri ini,kita masih saling berpegangan berjuang memutus mata rantai virus corona dari muka bumi pertiwi ini, namun,dalam kondisi seperti ini,mohon anda perhatikan kebutuhan rakyat kecil seperti kami.


Terlihat dari sudut-sudut kota hingga perdesaan,dari  instansi pemerintah,baik  swasta, BUMN, BUMD, rutinitas yang biasa padat, kini tampak lengang,beberapa karyawan terlihat bekerja dari dalam rumah melalui internet, begitupun dengan proses belajar-mengajar sekolah,


Sedangkan hal itu tidak berlaku bagi para buruh , yang mencari rejeki dengan memeras keringat,dan dibayar setelah harus banting tulang, mereka terpaksa menghentikan sementara aktifitas bekerja,disisi lain, anak-anak mereka harus belajar secara online,mereka harus mengisi rutin paket data untuk proses belajar-mengajar tersebut,jika tidak, proses belajar -mengajar akan tertunda,dan itu akan berdampak terhadap prestasi anak.


Bapak yang kami hormati,yang rakyat butuh saat ini adalah uluran tangan, rakyat butuh solusi, kami mendukung semua kebijakan yang terbaik,namun,ciptakanlah solusi untuk ini semua.

Tim NewsKpk.com
×
NewsKPK.com Update