Sumba Barat Daya-NTT. Pasola Wainyapu berlangsung di Desa Wainyapu Kecamatan Kodi Balaghar, di Arena Kacaru, Selasa/17 Maret 2020 pada pagi sampai siang dan permainan kedua kelompok pasukan berkuda, menghibur penonton dengan memuaskan, seperti harapan penonton di saat menyaksikan antraksi lempar tombak kayu di atas kuda.
Tradisi ini sudah berabad-abad dan terus menerus dikembangkan bersama Pemda setempat untuk menjadikan salah satu destinasi wisata yang luar biasa,untuk Kabupaten-Sumba Barat Daya-Propinsi Nusa Tenggara Timur.
"Kata Sumber Pasolla di buka oleh Umbu Dulla (Sayyid Abdullah alQodi ) di tutup oleh Umbu Djoko(Doko) Kodi Balaghar-Sumba Barat Daya NTT-" Pada dasarnya Kodi Balaghar memiliki cerita yang panjang dalam perjalanan sejak mereka.
Mendiami Pulau Sumba ini sehingga kodi balaghar dalam syair adat Ana MbalI Wainyapu Ana Balaghar Runggu Tana Ana Tena wailalo ana maghu bekaliba artinya Umbu Djoko ini
Sebelum ke Kodi Sumba barat Daya beliu sudah membentuk parano (pararato) di sumba Timur tempat berlabu pertama nya ketika pulang perang melawan furtugis di pulau flores Dalam cacatan sejarah analisis bahwa kodi Balaghar di bawah naungan kepimpinan UMBU Djoko (Umbu Doko) dalam bahasa Sumba timur Umbu Djaka Beliau yang memeliki peranan penting dalam menghadapi fenomena perang dalam menghadapi penjajah fortugis,
belanda sehingga.
Pembentukan Kodi juga bersama UMBU Dulla (Abdullah/ Dollo dan Dolla atau Dollo Ngundung ) sehingga Musyawarah Adat istiadat dan dalam perhitungan Kalender Kodi (Ilmu falaq) baik Bulan(bulan Mangata,Nalli wallu, Nalli kiyo, Wulla Habbu.
Sampai 12 bulan ,tanggal dan tahun ),kenapa Umbu Djoko(Umbu Doko) terakhir krn memang beliu adalah salah satu ifarnya Umbu Dulla dan istri nya Umbu Djoko bernama Lere Kodi saudara Ramba Tokko LOR (Tammonya dari Pangeran seberang Lor.
Dalam pasolla di Wainyapu hanya memiliki kuda kramat yakni Kuda (Ndara Nali dan Ndara Halota) Lain dengan pasola Kodi Bangedo tempat Kampung adat nya Umbu Dulla Sayyid Abdullah Al Qodi (Dollo/Dolla) memeliki kuda kramat 3 ekor kuda Halota-
kuda Nyali Kuda ( Waro Mbibi)/ kuda Al Waro yang sehingga ditunggangi oleh Umbu Dulla dalam Perang melawan penjajah begitu cerita salah satu Pandita Adat Lere Muda atau memiliki nama lain Ngedo Ramba alias Rangga Mone alias Sangaji alias Ra Mone-
Akan tetapi dengan berakhirnya pasolla ini adalah oleh tokoh-tokoh adat dan masyarakat hidup dengan Damai dan tentram ,namun dalam beberapa sumber tokoh adat juga memberikan kajian yang berbeda yakni bertepatan dgn pemilihan Nyali atau cacing laut shg dianggap kramat juga cacing laut karena hanya setiap tahun aja diadakan pemilihan cacing laut itu shg mereka menganggap juga sebagai makanan yg jarang ditemui harus tunggu dulu tiap tahun ini adalah salah satu kebiasaan dalam turun temurun-
Sehingga pembukaan nya dibuka oleh Umbu Dulla dan diakhiri oleh UMBU Djoko (Doko) dan cara pembuangan kayu pasolla harus menghadap ke Barat menurut pendapat tokoh adat.jelas Sumber dengan Media ini.
Sumber juga menambahkan Pasola Wainyapu merupakan kegiatan Pasola yang terakhir untuk yang ada di pulau Sumba NTT, serta kegiatan perang berkuda ini mampu menampilkan permainan terbaiknya di Arena Kacaru depan kampung 14 Wainyapu Kodi Balaghar Sumba Barat Daya (SBD) tutup sumber dengan media ini."
Reporter:Mias