Asro Hasibuan, Ketua KAMPAK Kab. Batubara |
Atas kelahiran kabupaten Batu Bara sendiri senantiasa dikenang dengan ditandai momentum peringatan dan perayaan Hari Jadi dilaksanakan oleh Pemkab setempat dan populer disebut masyarakat dengan sebutan HUT (Hari Ulang Tahun) kabupaten Batu Bara.
Agak sedikit berbeda dari biasa, sebab meski berbiaya terbilang paling mahal dari tahun-tahun sebelumnya, namun perayaan HUT Ke-13 Batu Bara kali malah lebih terkesan seperti acara asal jadi.
Tenda stand abal-abal yang disiapkan EO dengan harga fantastis |
Padahal menurut Asro, acara itu pun cuma berlangsung selama 5 hari dengan biaya pendanaan yang menurutnya super fantastis dan bersumber dari DAU (Dana Alokasi Umum) tahun 2019 sebesar Rp. 1,6 milyar lebih (satu milyar enam ratus juta koma sekian-sekian).
Lantas Asro mengaku, dirinya tidak sembarang asal menyebutkan soal besaran biaya belanja langsung HUT Ke-13 Batu Bara dari kegiatan Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan oleh Sekretariat Daerah (Setda) pada bidang Kesra yang sudah dikantongi Asro dan awak media ini.
"Semua data juga sudah ada sama kami bang, tapi sampai hari ini masih terus kami teliti dan pelajari. Terus terang kami sudah kantongi 'Rencana Kerja Anggaran Perubahan Satuan Kerja Perangkat Daerah Nomor: 4.0 0 01 17 07 5 2', dengan nomor Kegiatan 1.05.4.01.04.01.17. 07", ucapnya.
"Dari petunjuk RKAP dan berdasarkan 'Kerangka Acuan Kerja (KAK)', maka banyak pula kami temukan kecurangan disetai dugaan 'Penilepan' atau penggelepan anggaran sepihak didalamnya. Salah satu contoh item sewa menyewa yang nilainya luar biasa, adalah sewa stand kegiatan yang terbagi dalam 3 item yakni masing-masing total biaya untuk Biaya Sewa Stand atau stand kegiatan = Rp. 580 juta, dengan rincian sewa 43 stand (kecil ukuran 3X3 Meter) = Rp. 279, 5 juta", ungkap Asro.
Lebih lanjut dijelaskan oleh aktivis sekaligus Mahasiswa semester akhir disalah satu Universitas Swasta ini, dugaan pengelapan biaya atau kecurangan yang dimaksud dan dilakukan oleh pihak penyelenggara acara atau Event Organizer (EO) bernama CV. YG (singkatan - red) perusahaan asal Medan adalah pemangkasan pengadaan Dekorasi stand sebesar Rp. 301 juta, yang padahal kenyataannya harus dibiayai sendiri oleh masing-masing OPD pengisi stand.
Senada dengan ASRO, salah seorang tokoh pemuda pejuang pemekeran Batu Bara, Yusriadi Sitorus sangat menyesalkan soal buruknya pelaksanaan HUT Kabupaten Batu Bara kali ini.
"Kegiatan HUT Batu Bara tahun 2019 ini memang ditenderkan, infonya memang pemenang tender adalah seorang pejabat Kepala UPT Dinas Pendidikan Provinsi Sumut berinisial SM", sebut pria yang akrab disapa dengan Ucok Torus itu.
"Malu kita melihat Ulang Tahun Batu Bara sekali ini kayak acara abal-abal, anggaran sewa tenda stand yang mahal pun tak pantas dengan kondisi stand. Belum lagi prihal dekorasi 43 stand yang ternyata berbiaya dari masing-masing OPD, sementara ada sekitar 16 tenda besar yang dikutip bayarannya oleh EO, macam stand PT. SCF, stand yang ditempati oleh beberapa pihak Bank, stand penjual baju dan jam tangan serta makanan bakar-bakar yang dipatok dengan harga hingga jutaan rupiah selama 5 hari", bilangnya.
Lebih lanjut masih menurut Ucok Torus yang mengaku bahwa dirinya juga berpengalaman dalam bidang EO, kalau harga sewa dengan kwalitas seperti tenda stand yang disapkan oleh CV. YG dalam HUT Ke 13 Batu Bara kemarin, dipastikan nilainya tidak akan semahal yang disebutkan oleh Asro. Sebagaimana juga disesalkan Torus, bahwa telah terjadi super pemborosan yang sangat tidak sebanding dengan kwalitas acara yang diadakan. (BP-7)