Simalungun-Sumut. Dolok Hataran Batu 6, Kamis (28/11/2019) sekira pukul 09:30 WIB, Pemerintahan Kabupaten Simalungun menindak lanjuti informasi dari warga setempat yang mengadukan terkait ditemukannya beberapa ekor bangkai Babi yang sengaja dibuang oknum peternak ke saluran irigasi sekunder di Nagori Dolok Hataran, Kecamatan Siantar, Siang Tadi.
Hal itu kemudian direspon dengan mendapatan perhatian khusus dari bupati Simalungun dengan memerintahkan Dua Kepala Dinas diantaranya Kepala Dinas Kesehatan dan Dinas Hanypang dan Peternakan beserta Muspika setempat untuk meninjau lokasi.
Kepala Dinas Kesehatan Edwin Toni Simanjuntak, Kadis Hanpang Pardamuan Sijabat bersama Camat Siantar Daniel Silalahi, Kapolsek bangun AKP. B. Manurung serta kepala Puskesmas setempat meninjau langsung ke lokasi ternak babi milik warga masyarakat yang diduga mati akibat terjangkit wabah penyakit kolera yang baru baru ini menyerang ternak Babi. Dijelaskan Kadis Hanpang bahwa "lebih kurang ada 5 ekor babi mengarah ke penyakit hog cholera", ucapnya.
Selain itu juga kadis hanpang perikanan kabupaten Simalungin Pardomuan Sijabat menghimbau pada warga masyarakat yang memiliki ternak Babi agar melakukan penyemprotan dengan desinfectan dan mengisolasikan kandang babi miliknya masing masing. Hal itu sebagai upaya pencegahan virus Hock Colera berkebang. paparnya
Sementara Kepala Dinas kesehatan Simalungun, Edwin T Simanjuntak langsung melakukan Sosialisasi pada sejumlah warga masyarakat agar jangan takut terhadap virus yang menyerang ternak babi tersebut sebab penyakit dimksud tidak menular pada manusia atau non zoonnosis. jelasnya
Sedangkan himbauan dari Dinas kesehatan itu pun kemudian ditindak lanjuti oleh camat siantar Daniel Silalahi dengan menginstruksikan agar besok jumat jam 10 wib mengundang seluruh pangulu dengan menghadirkan peternak babi dari Sejumlah nagori masing di wilayah siantar guna menerima arahan dan sosialisasi.
Tentang pencegahan penyakit ternak babi yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Dinas Hampang Kabupaten Simalungun. Sementara oknum peternak Babi atau tersangka pelaku yang membuang bangkai ternak babi ke Aliran sungai Irigasi masi dalam penyelidikan Petugas Kepolisian. (Dani/RU)
Hal itu kemudian direspon dengan mendapatan perhatian khusus dari bupati Simalungun dengan memerintahkan Dua Kepala Dinas diantaranya Kepala Dinas Kesehatan dan Dinas Hanypang dan Peternakan beserta Muspika setempat untuk meninjau lokasi.
Kepala Dinas Kesehatan Edwin Toni Simanjuntak, Kadis Hanpang Pardamuan Sijabat bersama Camat Siantar Daniel Silalahi, Kapolsek bangun AKP. B. Manurung serta kepala Puskesmas setempat meninjau langsung ke lokasi ternak babi milik warga masyarakat yang diduga mati akibat terjangkit wabah penyakit kolera yang baru baru ini menyerang ternak Babi. Dijelaskan Kadis Hanpang bahwa "lebih kurang ada 5 ekor babi mengarah ke penyakit hog cholera", ucapnya.
Selain itu juga kadis hanpang perikanan kabupaten Simalungin Pardomuan Sijabat menghimbau pada warga masyarakat yang memiliki ternak Babi agar melakukan penyemprotan dengan desinfectan dan mengisolasikan kandang babi miliknya masing masing. Hal itu sebagai upaya pencegahan virus Hock Colera berkebang. paparnya
Sementara Kepala Dinas kesehatan Simalungun, Edwin T Simanjuntak langsung melakukan Sosialisasi pada sejumlah warga masyarakat agar jangan takut terhadap virus yang menyerang ternak babi tersebut sebab penyakit dimksud tidak menular pada manusia atau non zoonnosis. jelasnya
Sedangkan himbauan dari Dinas kesehatan itu pun kemudian ditindak lanjuti oleh camat siantar Daniel Silalahi dengan menginstruksikan agar besok jumat jam 10 wib mengundang seluruh pangulu dengan menghadirkan peternak babi dari Sejumlah nagori masing di wilayah siantar guna menerima arahan dan sosialisasi.
Tentang pencegahan penyakit ternak babi yang disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan dan Dinas Hampang Kabupaten Simalungun. Sementara oknum peternak Babi atau tersangka pelaku yang membuang bangkai ternak babi ke Aliran sungai Irigasi masi dalam penyelidikan Petugas Kepolisian. (Dani/RU)