Meski sempat memanas dikarenakan ada korban luka dan 2 markas gardu FBR rusak parah, pihak kepolisian sudah menengahi masalah dan memastikan kondusifitas keamanan terjaga.
Dari informasi yang berhasil dihimpun, keributan itu terjadi antara sejumlah anggota ormas berawal dari perselisihan di sebuah cafe di Plaza Bekasi.
Menurut keterangan laporan Bhabinkamtibnas Kelurahan Aren Jaya, Aiptu Zaenudin, awal kejadian keributan antara ormas Pemuda Pancasila (PP) dan ormas FBR di kantor sekretariat ranting PP Arenjaya.
Dirinya langsung mengambil Keterangan olah TKP dari anggota ormas Pemuda Pancasila bernama Deni, Dani dan Andri dengan kronologis sebagai berikut
"Pada hari sabtu tgl 16 Nopember 2019 pkl.01.00 wib sdr. Deni (PP) dkk datang ke cafe Budi di Plaza Bekasi, ketika sedang joget sdr. Dedi menawarkan api dan sudah dinyalakan ketika sdr. Deni (PP) akan mengambil korek api yang disodorkan sdr. Dedi (FBR), tiba tiba sdr. Dedi (FBR) menampar/ngepret sdr. Deni (PP) dan kemudian mendorongnya," Ucap Zaenudin
Selanjutnya sdr. Dedi (FBR) mengambil botol bir yang ada dimeja dan dilemparkan ke kaki sdr. Deni (FBR), untuk menghindari ribut lebih besar sdr. Deni (PP) bersama 7 orang temannya dari ormas PP pergi meninggalkan lokasi cafe Budi.
"Dan pada Pukul 05.00 wib ketika sdr. Deni (PP) bersama, Dani, Andri sedang berada di kantor sekretariat ranting Pemuda Pancasila (PP) Arenjaya didatangi oleh sekitar 100 orang dari ormas FBR datang dengan menggunakan sepeda motor yang kemudian menyerang, salah satunya sdr Dedi (FBR) menyerang sdr. Deni (PP) dengan melempar batu dan teman temannya mengeroyok sdr. Dani dan mengakibat luka dibagian pinggang dan lengan, sementara sdr. Andri lari menyelamatkan diri," ujar Zaenudin dalam laporannya.
Untuk sementara situasi dikantor sekretariat ranting Pemuda Pancasila Arenjaya kondusif dan sudah hadir di kantor sekretariat PP ranting Arenjaya sdr. Tori dari MPC PP, ketua PP Bekasi Timur sdr. Sahrul dan Babinkamtibmas. *
