Simalungun-Sumut. Proyek Pembangunan Tembok Penahan Tanah (TPT) yang berada di Nagori Adil Makmur, Kecamatan Bosar Maligas, Kabupaten Simalungun terkesan asal asalan alias asal jadi, pasalnya pembangunan TPT tersebut yang baru selesai 2 bulan ini sudah mengalami keretakan.
Selain retak, tembok penahan tersebut di sinyalir tidak sesuai bestek. Hal ini terlihat dari panjang yang di kerjakan, tidak sesuai dengan bidang yang badan jalan yang rawan amblas. Tentu hal demikian memicu dugaan kecurigaan bahwa pengerjaan pembangunan TPT tersebut merupakan pekerjaan sesuka hati atau proyek “Siluman”dan terindakasi terjadi tindak pidana Korupsi, karena biaya yang tertera di papan proyek bernilai Rp 157.419.000,00.
Beberapa nara sumber warga sekitar,salah satunya RH mengatakan kepada awak media newskpk.com, ”sangat di sayangkan, proyek penahan dengan nilai ratusan juta yang baru selesai 2 bulan lebih ini sudah mengalami retak, dan terlihat tidak menutupi tanah badan jalan yang rawan amblas, tentu ini sangat merugikan anggaran keuangan negara, karena akan sia-sia hasilnya", ungkapnya kesal.
Pantauan reporter Newskpk.com di lokasi tembok penahan yang berlokasi di Nagori Adil Makmur, memang terlihat tembok sudah retak dari atas hingga ke bagian bawah. Selain itu, panjang tembok di sinyalir tidak sesuai dengan panjang tanah yang rawan amblas tersebut. Di harap kan pemerintah Kabupaten Simalungun, tepatnya Bupati Simalungun DR. JR Saragih agar lebih memperhatikan kinerja bawahannya, agar ke depan proyek2 pemerintah Kabupaten ini lebih baik. (RU)
Selain retak, tembok penahan tersebut di sinyalir tidak sesuai bestek. Hal ini terlihat dari panjang yang di kerjakan, tidak sesuai dengan bidang yang badan jalan yang rawan amblas. Tentu hal demikian memicu dugaan kecurigaan bahwa pengerjaan pembangunan TPT tersebut merupakan pekerjaan sesuka hati atau proyek “Siluman”dan terindakasi terjadi tindak pidana Korupsi, karena biaya yang tertera di papan proyek bernilai Rp 157.419.000,00.
Beberapa nara sumber warga sekitar,salah satunya RH mengatakan kepada awak media newskpk.com, ”sangat di sayangkan, proyek penahan dengan nilai ratusan juta yang baru selesai 2 bulan lebih ini sudah mengalami retak, dan terlihat tidak menutupi tanah badan jalan yang rawan amblas, tentu ini sangat merugikan anggaran keuangan negara, karena akan sia-sia hasilnya", ungkapnya kesal.
Pantauan reporter Newskpk.com di lokasi tembok penahan yang berlokasi di Nagori Adil Makmur, memang terlihat tembok sudah retak dari atas hingga ke bagian bawah. Selain itu, panjang tembok di sinyalir tidak sesuai dengan panjang tanah yang rawan amblas tersebut. Di harap kan pemerintah Kabupaten Simalungun, tepatnya Bupati Simalungun DR. JR Saragih agar lebih memperhatikan kinerja bawahannya, agar ke depan proyek2 pemerintah Kabupaten ini lebih baik. (RU)