LAMPUNG NEWSKPK- Proyek Pembangunan Jembatan Way netak landos diduga ada indikasi penyelewengan dana PJ /Kurang matang perencanaan, sehingga baru pondasi jembatan yang di buatnya itu penegak hukum dan pemerintah setempat di minta segera tangani hal ini. Dan turun kan tim untuk mengukur kedalaman pondasi semuanya.
Diduga ada indikasi penyelewengan dana Pembangunan jembatan tesebut sebagai berikut kronolosinya. Berdasarkan data dan informasi yang di miliki media ini.
Ditahun 2018 Pemerintah Lampung barat resmi menetap kan dana untuk pembangunan jembatan Way netak landos senilai Rp.930.566.213.67.dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2018.pelaksanai pembangunan CV.Surya Adi Guna dengan Nomor Kotrak 600/0II/KTR/PJ.3/III/2018.Nilai Kontrak Rp.930.566.213.67.
Ironis karna lokasi proyek yang tersembunyi dan jauh media ini meminta keterangan kepada selamat selaku kepala desa Sukarami pada 24 Juli 2018 mengatakan bahwa lokasi pembangunan Jembatan berada di Dusun kantong Desa Bedudu, yang merupakan Akses jalan penghubung Desa Sukarami ke dusun kantong desa bedudu kecamatan belalau.baru kemudian tembus desa Way ngison kecamatan Batu ketulis.dan jalan itu ada dua jalur satu jalan kabupaten satu jalan desa tapi tetap tembus di desa Way ngison, tapi jalan kabupatennya tidak dapat di masuki/dilalui kendaraan roda empat (Mobil) melain kan hanya kendaraan roda dua (Motor) yang dapat keluar masuk melintasi jalannya.karna kondisi jalan dari jembatan ujung desa ini sempit ya namanya jalan warga ke kebun.
Tetpisah setelah mendapat keterangan tersebut media ini menuju lokasi jarak tempuh menuju lokasi proyek pun cukup jauh lebih kurang 2 hingga 3 kilo dan kondisi jalan menuju lokasi sangat terjal dan masih tanah juga naik turun tanjakan di tambah kelebaran jalan pun hanya 1 sampai satu setengah meter di tambah lagi jurang saping jalan kedalamannya lebih kurang mencapai 100 meter.
Melihat kondisi jalan yang seperti itu Alat berat pun tidak dapat melintasi apa lagi akan menuju lokasi jika tidak di lakukan pelebaran jalan terlebih dulu oleh pemerintah Lampung barat.
Sesampainya dilokasi media ini tidak menemukan ada bangunan Jembatan melainkan jembatan yang memang sudah ada, namun ada beberapa masyarakat yang melintas menujukan bangunan Pondasi satu berukuran tinggi lebih kurang satu meter panjang empat meter lebar dua meter untuk kedalaman pondasi tidak dapat di ketahui dan pondasi kedua di perkirakan ketinggian sama panjang sama lebar setengah meter itu.menurut masyarakat pondasi itu di bangun untuk jembatan itu di bangun tahun 2018 proses keseluruhan pengerjaannya secara manual dari pengerukan hingga penggalian,dan lain-lain.seperti yang terlihat di foto.
Kemudian kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Lambar Ir. Hi. Ansari di hubungi melalui Whatsaap menuliskan/mengatakan tahun 2018 baru tahap 1.mudah-mudahan tahun 2020 di selesaikan.Tks Ucapnya di lain hari tanggal 6 Agustus 2019 media ini mengkonfirmasi Hapian di ruang kerjanya mengatakan itu proyek bertahap dan proyek itu ada Tiga tahapan tahap pertama di kerjakan 2018 membuat bangunan bawah seperti pondasi itu namanya ABUDMEN kemudian untuk 2019 kemarin kita usulkan tapi gulnya 2020 dan juga bisa diliat kondisi jalan nya mobil gak bisa masuk jadi kendalanya salah satu itu jadi untuk pengangkutan matrial kita pakai motor terus kalau dibilang kurang matang perencanaan ya gak lah orang saya langsung yang turun ke lokasi itu bersama dengan konsultan perencananya ucap hapian Kasi Bidang Bina Marga?....(Dedi)
Diduga ada indikasi penyelewengan dana Pembangunan jembatan tesebut sebagai berikut kronolosinya. Berdasarkan data dan informasi yang di miliki media ini.
Ditahun 2018 Pemerintah Lampung barat resmi menetap kan dana untuk pembangunan jembatan Way netak landos senilai Rp.930.566.213.67.dana tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) tahun 2018.pelaksanai pembangunan CV.Surya Adi Guna dengan Nomor Kotrak 600/0II/KTR/PJ.3/III/2018.Nilai Kontrak Rp.930.566.213.67.
Ironis karna lokasi proyek yang tersembunyi dan jauh media ini meminta keterangan kepada selamat selaku kepala desa Sukarami pada 24 Juli 2018 mengatakan bahwa lokasi pembangunan Jembatan berada di Dusun kantong Desa Bedudu, yang merupakan Akses jalan penghubung Desa Sukarami ke dusun kantong desa bedudu kecamatan belalau.baru kemudian tembus desa Way ngison kecamatan Batu ketulis.dan jalan itu ada dua jalur satu jalan kabupaten satu jalan desa tapi tetap tembus di desa Way ngison, tapi jalan kabupatennya tidak dapat di masuki/dilalui kendaraan roda empat (Mobil) melain kan hanya kendaraan roda dua (Motor) yang dapat keluar masuk melintasi jalannya.karna kondisi jalan dari jembatan ujung desa ini sempit ya namanya jalan warga ke kebun.
Tetpisah setelah mendapat keterangan tersebut media ini menuju lokasi jarak tempuh menuju lokasi proyek pun cukup jauh lebih kurang 2 hingga 3 kilo dan kondisi jalan menuju lokasi sangat terjal dan masih tanah juga naik turun tanjakan di tambah kelebaran jalan pun hanya 1 sampai satu setengah meter di tambah lagi jurang saping jalan kedalamannya lebih kurang mencapai 100 meter.
Melihat kondisi jalan yang seperti itu Alat berat pun tidak dapat melintasi apa lagi akan menuju lokasi jika tidak di lakukan pelebaran jalan terlebih dulu oleh pemerintah Lampung barat.
Sesampainya dilokasi media ini tidak menemukan ada bangunan Jembatan melainkan jembatan yang memang sudah ada, namun ada beberapa masyarakat yang melintas menujukan bangunan Pondasi satu berukuran tinggi lebih kurang satu meter panjang empat meter lebar dua meter untuk kedalaman pondasi tidak dapat di ketahui dan pondasi kedua di perkirakan ketinggian sama panjang sama lebar setengah meter itu.menurut masyarakat pondasi itu di bangun untuk jembatan itu di bangun tahun 2018 proses keseluruhan pengerjaannya secara manual dari pengerukan hingga penggalian,dan lain-lain.seperti yang terlihat di foto.
Kemudian kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (DPUPR) Lambar Ir. Hi. Ansari di hubungi melalui Whatsaap menuliskan/mengatakan tahun 2018 baru tahap 1.mudah-mudahan tahun 2020 di selesaikan.Tks Ucapnya di lain hari tanggal 6 Agustus 2019 media ini mengkonfirmasi Hapian di ruang kerjanya mengatakan itu proyek bertahap dan proyek itu ada Tiga tahapan tahap pertama di kerjakan 2018 membuat bangunan bawah seperti pondasi itu namanya ABUDMEN kemudian untuk 2019 kemarin kita usulkan tapi gulnya 2020 dan juga bisa diliat kondisi jalan nya mobil gak bisa masuk jadi kendalanya salah satu itu jadi untuk pengangkutan matrial kita pakai motor terus kalau dibilang kurang matang perencanaan ya gak lah orang saya langsung yang turun ke lokasi itu bersama dengan konsultan perencananya ucap hapian Kasi Bidang Bina Marga?....(Dedi)