Notification

×

Iklan

Iklan

Lagi - Lagi Material Bangunan RLH Desa Oelua di Sunat

Jumat | 9/13/2019 WIB Last Updated 2019-09-13T02:28:06Z

ROTE NDAO - Pembangunan 10 unit rumah layak huni yang terdiri dari bangun baru dan rehab di Desa Oelua Kecamatan Rote Barat Laut Kabupaten Rote mengunakan Anggaran Dana Desa Oelua Tahun 2019 seniai Total 320,.000.000 (tiga ratus dua puluh juta) mulai menuai sejumlah persoalan pasalnya para penerima bantuan Rumah layak Huni tidak menerima Material sesuai apa yang tertera di dalam Rancangan Anggaran Belanja(RAB)

Ironisya masih saja terjadi pemangkasan bantuan tersebut oleh oknum oknum TPA yang mengelola Dana desa Oelua demikian di sampaikan BPD Desa Oelua Mika Henuk ketika di temuai Wartawan di desa Oelua 12 September 2019 siang.

Kepada wartawan mika menjelaskan di desa Oelua Tahun ini telah mengangarkan sejum beberapa item pekerjaan yang srluruhnya bersumber dari dana desa, yaitu.Pembangunan Posyandu,Jalan Rabat Beton,dan Pembangunan Rumah Layak Huni,dan untuk rumah layak huni baru di laksanakan tuntas sebanyak tiga unit bangunan saja.

Tiap unit bangunan di Anggarkan senilai 32.000.000 juta(tiga puluh dua juta) berukuran 5x7 Dengan rincian material bahan bangunan yang harus di peroleh tiap penerima masing masing satu unit yaitu Semen 85 sak namun di berikan cuma 80 sak,besi beton 45 staf namun di berikan 40 staf saja,besi behel 31 staf namun di berikan 25 staf saja,dan batako sebanyak 12022 (seribu dua ratus dua puluh dua)namum hanya di berikan 1125(seribu setatus dua puluh lima)semua pengadaan bahan bangunan di laksanakan oleh Tim pengelola Anggaran (TPA) yang di kelola langsung oleh Mersy Louoe,.

Akibat dari adanya pemangkasan material bangunan yang di lakukan maka tentunya kualitas fisik rumah bantuan ini menjadi tidak maksimal kualitas bangunan menjadi buruk,contoh rumah yang telah di bangun ini kekurangan material besi beton sehingga terpaksa para penerima membangunan dengan mengunakan bambu untuk cor beton sebagai penganti besi,ini jelas merugikan warga penerima ungkapnya.

Lebih lanjut di jelaskan BPD Desa Oelua,sejak awal pengadaan material bangunan ini,sudah bermasalah dan tidak sesuai ,contoh seharusnya material bangunan diterima langsung dan utuh oleh para penerima bantuan di tempat,namun ternyata dalam perjalanan bahan bahan bangunan tersebut justru di simpan di kantor desa,saya selaku BPD akhirnya terpaksa harus mengunakan mobil untuk mengangkut bahan material bangunan tersebut dan di antar lagi ke rumah para penerima itupun pengadaan materialnya tidak utuh.

Selanjutnya selama proses pembangunan terdapat kekurangan berbagai macam material bangunan dan oleh penerima telah menyampaikan kepada TPA namun sama sekali tidak di respon akhirnya dengan terpaksa rumah tersebut di kerjakan tidak sesuai RAB namun sesuai bahan yang ada,dan setelah saya selaku BPD merespon mempertanyakan hal ini,barulah pihak TPA mengantar kekurangan bahan bahan material bangunan tadi,namun sudah tidak bisa di pergunakan lagi,sebab pekerjaan pembangunan telah selesei,bahkan para penerima juga tidak mau menerima lagi sebab pekerjaan pembangunan sudah selesei.

akibat dari pemangkasan bahan material bangunan jelas kualitas bangunan menjadi buruk ungkapnya.

Untuk itu pihaknya berharap agar hal ini segera di respon oleh pihak BPMPD sebab jika di biarkan maka pengunaan dana desa tidak terserab secara baik dan benar dan ini sudah ada pungli sebab bahan bangunan para penerima telah di pangkas
Dan ketika saya melakukan komplen barulah TPA mengantar kembali sisa matetial yang sebelumnya sudah di pangkas tetapi oleh penerima bantuan sudah tidak mau menerima sebab pekerjaan telah selesei

Berdasarkan informasi tersebut Penjabat kepala Desa Oelua Basyirun A Syaid ketika di temuai wartawan di oelua yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat.(AL)
×
NewsKPK.com Update