“Susah kita kalau lewat sini, apalagi kalau hujan, gak tau kita mana lubang mana yg datar, karena kayak kolam. Kadang jadi macat kita di sini,Jalinsum yang rusak tersebut kalau tidak salah berada di bawah tanggung jawab Provinsi,
“Tapi kok bisa berlarut-larut tidak juga diperbaiki, apa anggarannya tidak ada atau karena tidak mau tau jelas S Simangunsong,warga yang
melintas diloksi tersebut.
Polemik hancurnya jalan Siantar - Perdagangan men dapat perhatian kusus dari Wakil Ketua Komisi B DPRD Sumatera Utara Ir Iskandar Sinaga,pada sabtu 14/06/2019 Ir Iskandar Sinaga meninjau langsung dilokasi.
Pada penjelasnya Iskandar Sinaga mengatakan,"DPRDSU mengharapkan Dinas Bina Marga segera memperbaiki ruas jalan Siantar - Perdagangan,saat ini ada kerusakan yang cukup serius di beberapa titik,termasuk mengantisipasi kemungkinan terjadi longsor pada masa mendatang,tahun 2018 sudah diperbaiki sepanjang 1 Kilometer,dan tahun 2019 ini Pemerintahan Provinsi Sumatera Utara mengalokasikan anggaran 7,6 Milyar untuk perbaikan jalan sepanjang 2 kilometer saat ini masi proses lelang, direncanakan pada tahun 2020 akan di alokasikan anggaran sebesar Rp 20 Milyar untuk melanjutkan perbaikan jalan sepanjang 5 Kilometer,jelas Iskandar Sinaga.
Masi kata Iskandar Sinaga,"Antisipasi Banjir dan Tanah Longsor juga harus diantisipasi,sebab struktur tanah di ruas jalan itu tidak kuat,disebabkan adanya debit air yang mengalir dari irigasi dan sungai yang bisa menggerus pinggiran jalan,jelas Iskandar Sinaga mengahiri keteranganya.
UPTD Pengaturan Dinas Bina Marga Siantar Simalungun Sandi Nenggolan didampingi S Aritonang mengatakan, pihaknya telah melakukan perbaikan ruas jalan sepanjang 1 Kilometer pada 2018 dengan anggaran sebesar Rp2,6 miliar.
Namun dengan berbagai kondisi yang ada, perbaikan jalan tersebut baru akan di lanjutkan pada 2019 dengan anggaran Rp 7,6 Milyar,yang proses pengerjaannya akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Sekarang sudah proses prakontrak,mudah-mudahan dalam bulan ini akan dilakukan penanganan," katanya,( R-Tim )
