Notification

×

Iklan

Iklan

Tak Kuat Menahan Haru, Linangan Air Mata Warnai Peresmian Monumen KM Sinar Bangun

Kamis | 5/02/2019 WIB Last Updated 2019-05-02T09:19:45Z

Simalungun-Sumut. Dengan mengajak dua orang anak korban tragedi tenggelamnya KM Sinar Bangun, Bupati Simalungun DR. JR Saragih SH, MM tak kuat menahan haru. Sambil meneteskan air mata saat akan menggunting pita, tanda di resmikannya Monumen KM Sinar Bangun yang menewaskan 164 orang penumpangnya. Bertempat di Desa Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kamis 2 Mei 2019.

Dalam sambutannya Bupati Simalungun meminta keluarga korban KM Sinar Bangun yang tenggelam di perairan Danau Toba, Juni 2018 lalu, menjadikan monumen yang dibangun ini sebagai tempat mengenang atau tempat berziarah bagi keluarga korban tewas yang tidak ditemukan hingga saat ini.

"Monumen KM Sinar Bangun diharapkan menjadi tempat bagi keluarga untuk mengenang orang-orang yang dikasihi dan dicintai," ujar JR dalam acara peresmian monumen KM Sinar Bangun di Desa Tiga Ras, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun.

JR menambahkan, ada sekitar 164 korban yang tenggelam tidak ditemukan. Monumen itu diharapkan menjadi peringatan bagi para pengusaha atau pengelola kapal penyeberangan dan pariwisata untuk peduli keselamatan penumpang. Selain sebagai tempat untuk mengenang korban, monumen ini jg senbagai tempat berziarah sanak keluarga korban.

Sedikitnya ada lima orang dari keluarga korban KM Sinar Bangun yang mengalami pingsan saat sedang melaksanakan ziara dimonumen miniatur KM SB yang terbuat dari dari besi baja ringan tersebut. Keluarga yang pingsan ini tidak kuat  menahan tangis dan mengenang bapak, ibu, anak, orang tua yang menjadi korban tenggelam.

Sekadar mengingatkan, KM Sinar Bangun yang berangkat dari Pelabuhan Simanindo Samosir, menuju pelabuhan Tiga Ras, Kabupaten Simalungun, pertengahan Juni 2018, mengangkut sekitar 180 penumpang. Di tengah perairan Danau Toba, KM Sinar Bangun tenggelam dan menewaskan ratusan penumpang.

Kepada wartawan JR mengatakan, monumen ini murni di bangun dengan rasa kemanusiaan dari pemerintah kabupaten Simalungun. Tidak akan ada pungutan-pungutan bagi keluarga korban dan para pengunjung yang akan berziarah, atau mengirim do'a kepada sanak keluarga yang menjadi korban KM SB. Bupati juga meminta kepada jajarannya agar selalu menjaga kelestarian, kebersihan, dan kenyamanan lokasi  monumen tersebut.

"Saya perintahkan staf atau dinas yang akan mengelola monumen KM SB ini, agar setiap tahunnya di buatkan anggarannya, walaupun nanti saya sudah tidak menjabat sebagai bupati di Kabupaten Simalungun lagi, tetapi anggaran kelestariannya akan di buat setiap tahunnya", Tuturnya sambil menahan rasa haru.

Sebanyak 164 penumpang tidak ditemukan dan tidak diketahui nasibnya dan sedikitnya 3 ditemukan meninggal tertulis di papan prasasti monumen KM SB tersebut, serta 21 orang selamat dari tragedi itu. (Umri)
×
NewsKPK.com Update