Puluhan siswa/siswi ini membawa poster tuntutan yang bertuliskan "Kembalikan uang keringat orang tua kami".
Para siswa/i kepada awak media dilokasi mengungkapkan, mereka merasa keberatan atas kebijakan Kepala SMA N 3 Tapung selama ini yang melakukan pungutan diluar kewajaran disertai dengan pengancaman.
Pasalnya, setiap pihak sekolah melakukan pungutan siswa/I diancam akan ditahan rapor bila tidak mau di bayar pungutan yang diminta.
"Kami selalu diancam dengan menahan menahan rapor kami. Makanya mau tidak mau harus kami turuti"
Atas peristiwa tersebut, awak media terus menerus melakukan pengawasan dengan mengulas berita dengan cara mengkonfirmasi sejumlah pihak termasuk Kepsek SMAN 3 berinisial "AB", malah lain yang jawaban yang diterima awak media. Dimana, secara tiba-tiba dihubungi oknum tidak dikenal berinisial RBT, mencoba menghalangi awak media untuk tidak memberitakan oknum Kepsek SMA N 3 Tapung tersebut. Oknum pahlawan kesiangan ini mengaku jika Oknum Kepsek tersebut adalah mertuanya.
"Kepsek itu bapak saya, bapak dari istri saya. Kasus itu kan sudah ditandatangani pihak dinas, konfirmasi saja kesana" Kata Oknum Otk tersebut melalui sambungan selulernya.
Parahnya lagi, oknum inipun mengancam awak media akan menuntut jika ada berita yang tidak berimbang.
"Saya akan dampingi Kepsek SMA Negeri 3 tersebut bila ada berita yang tidak berimbang. Tanya-tanya Rbt" ucapnya dengan nada tinggi Senin (22/04/2019) kepada awak media.
Atas ucapan oknum pahlawan kesiangan tersebut, membuat sejumlah wartawan senior di Riau bertanya, "Sebenarnya apa urusan RBT dalam masalah pungli tersebut?"
Diharapkan kepada penegak hukum agar segera memproses oknum pelaku pungli di sma 3 Tapung yang meresahkan warga selama ini. (Tim).
