Notification

×

Iklan

Iklan

Pilpres 2019, KPU Terburuk Sepanjang Sejarah

Sabtu | 4/20/2019 WIB Last Updated 2019-04-19T22:32:32Z
Jakarta - Penyelenggara proses demokrasi rakyat adalah Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk merencanakan, mempersiapkan dan melaksanakannya. 


Dalam mengawasi penyelenggaraan proses demokrasi ini,maka Badan Pengawas Pemilihan Umum (BAWASLU) diberi tugas untuk semua tahapan dan pelaksanaannya

Peneliti Politik Universitas Telkom Dedi Kurnia Syah menyayangkan banyaknya masalah yang terjadi dalam pelaksanaan Pemilu Serentak 2019.

Dedi menilai, Komisi Pemilihan Umum (KPU) di bawah kepemimpinan Arief Budiman merupakan yang terburuk sepanjang sejarah ke-pemilu-an di Indonesia. Menurutnya, jajaran KPU tidak bisa menutup mata dengan banyaknya kecurangan yang terjadi selama proses pemungutan suara.

“Setidaknya sepanjang 12 kali Pemilu, tidak ada yang lebih buruk dari penyelenggaraan kali ini. Selain persoalan administratif hingga kualitas logistik pemilihan, masifnya laporan kecurangan semakin menguatkan argumen bahwa KPU kali ini berkinerja buruk, ungkap Dedi, Kamis (18/4).

Melihat kondisi ini, Dedi khawatir dengan legitimasi hasil Pemilu Serentak 2019 yang banyak diragukan publik.

“Setiap kemungkinan selalu ada, termasuk resiko delegitimasi hasil Pemilu jika kecurangan sekecil apapun tidak segera direspon oleh pihak berwenang. Pemilu seharusnya tidak saja menjadi ajang pergantian kekuasaan, tetapi harus menjadi saran a pembangunan demokrasi yang lebih baik. untuk itu Pemilu mestinya tidak boleh tercederai dengan kecurangan apapun,” papar Dedi.

Menanggapi publikasi hasil perhitungan cepat sejumlah lembaga survei, Dedi menilai, bahwa hal itu tidak dapat dijadikan rujukan utama.

“Hitungan cepat dari lembaga bereputasi boleh kita percaya, meskipun tidak bisa dijadikan rujukan utama, ia hanya menggambarkan sesuai sample yang digunakan,” jelasnya.red
×
NewsKPK.com Update