Simalungun Sumut,NewsKPK - Anggota DPRD Sumatera Utara Ir.H.Iskandar Sinaga meninjau lokasi proyek pengerjaan rehabilitasi dan perbaikan dan peningkatan infrastruktur dinas Sumber Daya Air (SDA) Provinsi Sumatera Utara, yang terbengkalai di Huta I menuju Huta V Pulo Sarana, Nagori Bahal Batu, Kecamatan Hutabayuraja. Minggu (10/2).
Saat melakukan peninjauan lapangan Iskandar Sinaga didampingi oleh Pangulu Bahal Batu Aziz Manurung, ST, tokoh masyarakat Ruslan Purba dan Saprudin Purba serta warga setempat.
Anggota DPR Sumatera Utara Iskandar Sinaga saat ditemui dilokasi mengatakan, bahwa kunjungannya merupakan menindak lanjuti pengaduan warga kepadanya.
Setelah melihat lokasi pengerjaan Iskandar Sinaga mengatakan, kita akan hubungi pihak SDA Provinsi Sumatra Utara agar pihak yang mengerjakan proyek harus segera melanjutkan dan menyelesaikan pekerjaannya yang saat ini sudah terbengkalai, karena dampaknya sudah merugikan warga,Menurut informasi yang didapat dari sekitar lokasi, lokasi pengerukan tanah dilakukan sebagai pengalihan air dari saluran air irigasi yang akan diperbaiki di Huta I menuju Huta V, guna mempermudah pegerjaan. sehingga pihak pekerja mengambil inisiatif mengalihkan air dengan melakukan pengerukan tanah sepanjang 1,5 kiko meter dengan lebar awal 2 meter, akibat erosi lebarnya menjadi 1 meter,Pengerukan tanah sebagian diatas tanah warga, melalui surat perjanjian bahwa pihak pekerja akan menimbun kembali tanah, warga menyetujui demi penbangunan daerahnya. Namun setelah pengerjaan selesai penimbunan tanah tak kunjung dikembalikan lagi dan tanah yang dikeruk sudah berjalan 2 bulan.
Warga juga merasa dirugikan, terlihat akibat pengerukan tanah, jembatan yang ada disekitar lokasi pengerukan akibat adanya erosi, pondasi jembatan rentan ambruk, berikut akses jalan menuju lokasi areal kebun sawit warga terputus sehingga saat ini dipakai jembatan sementara memakai batang pohon kelapa, sehingga membuat warga susah saat memanen,jelanya.
H.Sunarto salah satu warha mengatakan, dengan adanya pengerukan tnah mengakibatkan dirinya merasa dirugikan, yakni menjadi susah memanen buah sawitnya karena biasa untuk menngangkut buah truk dapat langsungnmasuk arel kini tidak bisa dan buah harus dilangsir, sehingga dirinya menambah biaya pengeluaran upah langsir,ucapnya.
Hal yang sama di sampaikan Tokoh masyarakat Bahal Batu Ruslan Purba dan Saprudin Purba mengungkapkan, bahwa dengan keadaan saat ini pihak pemborong sudah merusak lingkungan dan mereka harus mempertnggung jawabkannya. Sebelum mengadu kepada anggota DPRD Sumatera Utara, warga sudah melaporkan hal ini kepada pihak Polres Simalungun dengan dugaan adanya penyelewengan dalam pekerjaan.
Berikut Pangulu Bahal Batu Aziz Manurung mengatakan, bahwa pihak yang mengerjakan proyek adalah PT. Peduli Bangsa. Dan diriny sudah berulang kali mendesak pihak PT. Peduli Bangsa agar segera menepati janjinya,ucapnya.
Dan Iskandar Sinaga mengatakan, hasil dari peninjauanya kali ini, berikut dirinya akan membawa masalah ini ke Komisi B DPRD Sumatera Utara, dimana dirinya merupakan Wakil Ketua Komisi tersebut.
Intinya sebagai perwakilan rakyat dirinya akan mendorong pihak yang mengerjakan proyek untuk segera menyelesaikan pekerjaannya Ini perlu diperhatikan agar tidak ada gejolak sosial ditengah masyarakat,ucapnya.(R.Purba-Tim)
Saat melakukan peninjauan lapangan Iskandar Sinaga didampingi oleh Pangulu Bahal Batu Aziz Manurung, ST, tokoh masyarakat Ruslan Purba dan Saprudin Purba serta warga setempat.
Anggota DPR Sumatera Utara Iskandar Sinaga saat ditemui dilokasi mengatakan, bahwa kunjungannya merupakan menindak lanjuti pengaduan warga kepadanya.
Parit Buatan PT Anak Bangsa Resahkan Masyarakat, DPRDSU Ir.H.Iskandar Tinjau Lokasi
https://www.newskpk.com/2019/02/parit-buatan-pt-anak-bangsa-resahkan.htmlSetelah melihat lokasi pengerjaan Iskandar Sinaga mengatakan, kita akan hubungi pihak SDA Provinsi Sumatra Utara agar pihak yang mengerjakan proyek harus segera melanjutkan dan menyelesaikan pekerjaannya yang saat ini sudah terbengkalai, karena dampaknya sudah merugikan warga,Menurut informasi yang didapat dari sekitar lokasi, lokasi pengerukan tanah dilakukan sebagai pengalihan air dari saluran air irigasi yang akan diperbaiki di Huta I menuju Huta V, guna mempermudah pegerjaan. sehingga pihak pekerja mengambil inisiatif mengalihkan air dengan melakukan pengerukan tanah sepanjang 1,5 kiko meter dengan lebar awal 2 meter, akibat erosi lebarnya menjadi 1 meter,Pengerukan tanah sebagian diatas tanah warga, melalui surat perjanjian bahwa pihak pekerja akan menimbun kembali tanah, warga menyetujui demi penbangunan daerahnya. Namun setelah pengerjaan selesai penimbunan tanah tak kunjung dikembalikan lagi dan tanah yang dikeruk sudah berjalan 2 bulan.
Warga juga merasa dirugikan, terlihat akibat pengerukan tanah, jembatan yang ada disekitar lokasi pengerukan akibat adanya erosi, pondasi jembatan rentan ambruk, berikut akses jalan menuju lokasi areal kebun sawit warga terputus sehingga saat ini dipakai jembatan sementara memakai batang pohon kelapa, sehingga membuat warga susah saat memanen,jelanya.
H.Sunarto salah satu warha mengatakan, dengan adanya pengerukan tnah mengakibatkan dirinya merasa dirugikan, yakni menjadi susah memanen buah sawitnya karena biasa untuk menngangkut buah truk dapat langsungnmasuk arel kini tidak bisa dan buah harus dilangsir, sehingga dirinya menambah biaya pengeluaran upah langsir,ucapnya.
Hal yang sama di sampaikan Tokoh masyarakat Bahal Batu Ruslan Purba dan Saprudin Purba mengungkapkan, bahwa dengan keadaan saat ini pihak pemborong sudah merusak lingkungan dan mereka harus mempertnggung jawabkannya. Sebelum mengadu kepada anggota DPRD Sumatera Utara, warga sudah melaporkan hal ini kepada pihak Polres Simalungun dengan dugaan adanya penyelewengan dalam pekerjaan.
Berikut Pangulu Bahal Batu Aziz Manurung mengatakan, bahwa pihak yang mengerjakan proyek adalah PT. Peduli Bangsa. Dan diriny sudah berulang kali mendesak pihak PT. Peduli Bangsa agar segera menepati janjinya,ucapnya.
Dan Iskandar Sinaga mengatakan, hasil dari peninjauanya kali ini, berikut dirinya akan membawa masalah ini ke Komisi B DPRD Sumatera Utara, dimana dirinya merupakan Wakil Ketua Komisi tersebut.
Intinya sebagai perwakilan rakyat dirinya akan mendorong pihak yang mengerjakan proyek untuk segera menyelesaikan pekerjaannya Ini perlu diperhatikan agar tidak ada gejolak sosial ditengah masyarakat,ucapnya.(R.Purba-Tim)